Singgung Kasus Brigadir Yosua dan Rafael Alun, Mahfud MD: Daripada Bicara Berbisik Lebih Baik Bicara Terbuka
Rizky Amin
Diperbarui
2 Juni 2023 11:00 WIB
Jakarta, MI - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kembali menyinggung kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dan Rafael Alun Trisambodo, bekas Pejabat Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Menurut Mahfud, jika saat itu ia tidak berani berbicara dihadapan publik untuk mengungkap kematian Brigadir J, Ferdy Sambo tidak akan terseret, hingga akhirnya divonis mati oleh pengadilan.
Begitu juga dengan kasus Rafael Alun Trisambodo, sebelum ditetapkan sebagai tersangka, dirinya sempat memerintahkan untuk menelisik harta kekayaannya. Bahkan, PPATK sudah menduga terjadi dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) sejak 2012.
Kendati, ia mengungkapkan bahwa mafia hukum terkadang mendapat perlindungan dari pejabat negara.
"Mafia peradilan, mafia hukum itu kan tugas saya, terutama kalau mafia kekayaan alam ya saya tambah pakai apa itu karena terkadang itu bercampur antara orang ingin berusaha baik-baik," ungkap Mahfud dalam siaran Youtube Sekretariat Kabinet dikutip Monitor Indonesia, Jum'at t (2/6).
"Orang yang ingin berusaha secara ilegal bercampur dengan preman bercampur dengan backup dari pejabat," sambungnya.
Mahfud menyatakan, tak mungkin secara langsung berbicara kepada pihak atau pejabat negara yang memberikan perlindungan. Karena itu, dirinya harus melakukan sindiran di ruang publik.
"Tidak enak gitu ya kalau saya harus bilang ke ruang sangat penting itu jangan backup gitu dong gitu misalnya, bilang ke atasannya dan seterusnya," lanjutnya.
Bagi Mahfud, hal itu agak rumit menyelesaikannya, itulah sebabnya daripada bicara berbisik lebih baik bicara secara terbuka.
"Lebih baik bicara terbuka, agar orangnya tidak bisa menghindar," tegas Mahfud.
Di kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo. Ia mendapat kabar bahwa sang ayah, Rafael Alun merupakan pejabat eselon tiga pada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Jika dirinya tidak bercerita kemungkinan tidak akan terbuka di publik.
"Pada akhirnya itu kalau saya nggak cerita nggak kebuka. Kadang kala bukan karena saya ingin ingin sok, biar orang tahu gitu begitu saya ngomong itu dukungan publik mengalir," demikian mantan Ketua MK itu. (LA)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Investigasi
Di Kemenkeu, Transaksi Siluman Rp 349 Triliun 'Dicuci' Seolah Ilegal?
31 Juli 2024 22:18 WIB
Hukum
KPK Usut Dugaan Keterlibatan Ernie Meike Torondek di Kasus Suaminya Rafael Alun Trisambodo
28 Juli 2024 12:00 WIB
Politik
Singgung Anies Tak Kuat Jadi Oposisi, Jubir Menhan Puji Konsistensi Ganjar-Mahfud
27 Juli 2024 21:23 WIB