Jelang Pergantian Tahun, Nasib Korupsi Bansos DKI Jakarta Rp 3,65 Triliun Gimana Ya?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 10 Desember 2023 00:35 WIB
KPK RI (Foto: MI/Aswan)
KPK RI (Foto: MI/Aswan)
Jakarta, MI - Jelang pergantian tahun ke 2024, kasus dugaan korupsi bantuan sosial (Bansos) DKI Jakarta Rp 3,65 triliun tak kunjung dikabarkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Belum diketahui pula apakah kasus ini sedang ditelaah atau tidak, yang jelasnya KPK pada biasanya mengumumkan sebuah kasus saat penyelidikan hingga penyidikan. 

Pada beberapa waktu lalu, Monitorindoensia.com telah menanyakan hal ini ke KPK, namun tak ada jawaban. Mungkin saja KPK sedang sibuk dengan perkara dugaan rasuah lainnya. 

Apa lagi Firli Bahuri (Ketua KPK nonaktif) sudah ditersangkakan oleh Polda Metro Jaya soal kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Kendati demikian, Anggota Komisi III DPR Santoso meyakini KPK bakal menindaklanjuti kasus dugaan korupsi itu. Pasalnya, dugaan itu sudah berhembus sejak Januari 2023 lalu yang mana pada saat itu KPK menyatakan akan memberikan informasi kelanjutannya jika sudah diselidiki hingga disidik.

“Pasti masih dalam proses cuma sedang mencari bukti-bukti. Kita beri waktu kepada KPK untuk menelusuri ini. Menurut saya setiap laporan tidak mungkin tidak ditindaklanjuti,” ujar anggota Komisi III DPR Santoso kepada Monitorindonesia.com pada beberapa waktu lalu, dikutip pada Minggu (10/12).

Dengan demikian, politisi Partai Demokrat (PD) itu meminta publik agar bersabar. Sebab, yakin dia, KPK tetap menindaklanjuti setiap pengaduan masyarakat.

“Jadi publik bersabar, karena saya yakin lah bahwa KPK akan melakukannya. KPK pasti akan menindaklanjuti laporan, apalagi disertai dengan bukti-bukti yang kuat,” tandasnya.

Sebelumnya, akun Twitter @kurawa menulis kronologi dugaan korupsi program bansos Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI tahun 2020 senilai Rp 3,65 triliun dalam bentuk sembako.

Ia mengatakan, saat itu Dinas Sosial DKI menunjuk 3 rekanan terpilih untuk menyalurkan paket sembako senilai Rp 3,65 Triliun, yaitu lewat Perumda Pasar Jaya, PT Food Station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi.

“Dimana porsi terbesar diberikan kepada Perumda Pasar Jaya senilai Rp. 2.85 Triliun, mengapa?” tulis @kurawa dalam akun Twitternya (X).

Karena curiga, @kurawa mengaku telah menelusuri gudang penyimpanan beras bansos Perumda Pasar Jaya dan mendangi lokasinya yang ada di Pulogadung, Jakarta Timur. Ia tak menjelaskan secara rinci kapan mendatangi lokasi tersebut.