Alvin Lim Sebut Sambo Tidur di Ruang KPLP ber-AC, Kalapas Salemba: Ngawur!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 4 Januari 2024 13:53 WIB
Ferdy Sambo (Foto: Istimewa)
Ferdy Sambo (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Kalapas Kelas IIA Salemba, Beni Hidayat menyayangkan pernyataan Alvin Lim bahwa terpidana kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Ferdy Sambo tidur di ruang KPLP be-AC selama menjalani pidana di Lapas Salemba.

“Kami menyayangkan tuduhan bahwa Sambo tidur di ruang KPLP selama menjalani pidana di Lapas Salemba karena itu tuduhan yang ngawur. Sebagai Warga Binaan, Ferdy Sambo ditempatkan di Blok hunian Paviliun Saroso, Lantai I Ruang 23/Type 1. Kami ada dokumentasinya semua,” kata Beni, Kamis (4/1).

Beni tidak menapik bahwa Ferdy Sambo memang mendapat pengawasan melekat dari jajaran KPLP namun itu semua berdasarkan pertimbangan keamanan dan ketertiban dan berdasarkan assesment risiko PK BAPAS dan Instrument Screening Penempatan Narapidana (ISPN).

“Jadi bukan tidur di ruang KPLP. Lagi pula ucapan Alvin Lim bahwa dirinya sebagai warga binaan dapat bebas berjalan-jalan ke kantor depan jelas tidak benar."

"Setiap warga binaan yang akan beraktivitas keluar blok hunian harus dilengkapi dengan surat keputusan TPP dan tercatat dalam buku expedisi lalu lintas warga binaan, jadi tak bisa sembarangan,” katanya.

Sebelumnya, pengacara Alvin Lim yang baru saja bebas itu menyebut bahwa Kadiv Propam Polri itu tidak pernah tidur di Lapas Salemba seperti vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 

“Saya kasih tahu hal yang menarik ya pak, Sambo bialngnya di Lapasa Salemba kan, dia tidak pernah ditahan di Lapas Salemba. Namanya doang di situ. Saya kan di lapas Salemba pak, saya ini di Lapas Salemba bebas pak, mau jalan-jalan kemana nggak ada yang negur kami,” katanya dalam podcast Dokter Richard Lee yang tayang di Youtube pada Rabu (3/1).

Alvin juga menyebut jika Sambo tak tidur di dalam penjara, melainkan di kantor. “Itu Sambo tidak pernah tidur dalam penjara, di kantor KPLP di atas, gedung ruang ada AC. Namanya doang di situ,” bebernya.

Bahkan Eliezer hanya datang foto-foto saja di penjara dan kembali lagi ke Mabes. “Tidak ada di situ pak, cuma biar dapat namanya aja. Saya tahu semua pak. Jadi itu kenyataannya, cuma satu hari di situ, saksinya banyak, kriminal-kriminal lain sebagai saksinya banyak," katanya.

Alvin menambahkan bahwa mafia dalam penjara memang ada. Bahkan dirinya pernah ditawari oleh oknum untuk keluar jalan-jalan dengan membayar beberapa juta.

Selain itu, tahanan-tahanan Tipikor banyak yang pindah di Lapas Sukamiskin karena lebih bebas. “Karena di sana bebas, di Sukamiskin, dia bisa keluar bisa bebas di luar, yang penting nanti ada pemeriksaan balik lagi,” tandas Alvin Lim.