Anak Buah Terus-terusan Digarap KPK, Menhub Budi Karya 'Santuy' Saja?


Jakarta, MI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menggarap pemeriksaan terhadap anak buah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terkait dengan kasus dugaan korupsi dilingkungan Direktorat Jenderal Pekeretaapian Kemenhub.
Kemarin, Rabu (21/8/2024), Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenhub, Lusiawan Jati dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi.
"KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan DJKA Wilayah Jawa Tengah, untuk tersangka YO. Pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK Merah Putih, atas nama LJ, ASN pada Kementerian Perhubungan," kata Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, dikutip Monitorindonesia.com pada Kamis (22/8/2024).
Dalam kasus ini, KPK mendalami Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait pertemuan dengan tersangka di DJKA Kemenhub, Harno Trimadi. Pertemuan itu dilakukan usai penyidik rampung memeriksa Hasto sebagai saksi.
Selain pertemuan, penyidik mendalami penugasan Harno dalam proyek kereta. Penugasan itu melalui Wasekjen DPP PDIP bidang Kesekretariatan, Yoseph Aryo Adhi Dharmo.
"Informasi yang kami dapatkan dari penyidik adalah terkait klarifikasi pertemuan saudara HK (Hasto Kristiyanto) dengan saudara Harno. Serta, penugasan terkait kereta api ke saudara Harno melalui saudara YA (Yoseph Aryo Adhi Dharmo)," kata Juru bicara KPK Tessa Mahardika di Gedung KPK, Selasa (20/8/2024).
Yoseph Aryo Adhi Dharmo tercatat telah dua kali dipanggil dan diperiksa penyidik KPK terkait kasus ini. "Saudara YA ini yang sudah pernah kita mintai keterangan dan telah hadir di KPK beberapa waktu yang lalu," kata Tessa.
Meski demikian, Tessa saat ini belum mau menjelaskan secara detail terkait pertemuan dan penugasan itu. Hal itu karena sudah masuk substansi materi yang sedang didalami tim penyidik KPK.
KPK bakal periksa Menhub Budi Karya dan Menteri BUMN Erick Thohir
KPK membuka peluang memeriksa Menhub Budi Karya dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (Etho).
Hal ini merespons celotehan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap proyek di Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Selasa (20/8/2024).
Tessa mengatakan, masih menunggu informasi dari tim penyidik terkait dana gotong royong untuk keperluan dana kampanye Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2024 sebagaimana disebutkan oleh Hasto.
"Kalau seandainya mungkin pak HK (Hasto Kristiyanto) menyampaikan seperti itu, bisa saja tapi nanti untuk lebih pastinya akan kita tunggu," kata Tessa.
"Semua informasi yang dibutuhkan penyidik tentunya dalam rangka pemenuhan unsur perkara pasti akan ditanyakan tidak hanya kepada yang bersangkutan, tetapi kepada saksi-saksi lain, dan siapa pun bila kesaksiannya dibutuhkan tentunya akan kita mintai keterangan," katanya.
Namun, Tessa menegaskan, jadwal pemanggilan Etho maupun Budi Karya tergantung kebutuhan tim penyidik untuk melengkapi berkas perkara tersebut. "Siapa yang akan dimintai keterangan, kapan dipanggil itu tergantung pada rencana penyidikan yang dibuat oleh Satgasnya penyidikan," bebernya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut nama Erick Thohir dan Budi Karya ketika diperiksa tim penyidik KPK.
Hasto menyebutkan, ia ditanyakan tim penyidik KPK dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris Tim Pemenangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
Ia pun menceritakan, kala itu Erick yang menjabat Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf meminta kepada jajaran timnya untuk bergotong-royong menggalang dana.
Kemudian, terjadilah pertemuan dengan Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo dengan Budi Karya.
"Saat itu berdasarkan kebijakan dari ketua tim pemenangan Bapak Erick Thohir dikatakan, bahwa ada pihak-pihak sesama jajaran yang kemudian bergotong royong, dan kemudian bertemulah Pak Adhi Dharma ini dengan Bapak Budi Karya Sumadi," kata Hasto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (20/8/2024) lalu.
Topik:
Korupsi DJKA KPK Menhub Budi Karya Menteri BUMN Erick Tohir