Ini Tampang Anggota Densus 88 Penguntit Jampidsus Febrie Adriansyah

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 25 Mei 2024 03:16 WIB
Bripda Iqbal Mustofa (IM) (Foto: Dok MI)
Bripda Iqbal Mustofa (IM) (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI -  Seorang oknum anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri dikabarkan ditangkap di sebuah restoran di Jakarta Selatan. Anggota Densus itu ditangkap saat mengikuti Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah.

Peristiwa terjadi ketika Febrie sedang makan malam di sebuah restoran di daerah Cipete, Jakarta Selatan pada Ahad pekan lalu sekitar pukul 20.00 atau 21.00 WIB. Febrie Adriansyah saat itu datang bersama satu ajudan dan motor patwal Polisi Militer.

Pengawalan Febrie Adriansyah oleh polisi militer TNI itu dilakukan bukan tanpa sebab. Permintaan pengamanan ini diajukan oleh Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer (Jampidmil) karena Jampidsus sedang menangani beberapa kasus korupsi besar. Salah satu kasus yang ditangani adalah korupsi timah yang melibatkan suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK), Helena Lim.

Identitas anggota Densus yang ditangkap disebut berinisial IM dan berpangkat Bripda. IM diduga merujuk pada Iqbal Mustofa.

Anggota Densus 88 Diduga Ditangkap Pengawal Jampidsus Febrie Adriansyah

Dia diduga menyamar sebagai pegawai perusahaan pelat merah (BUMN) berinisial HRM. Berdasarkan informasi yang diterima, saat ini ia sedang menjalankan misi “Sikat Jampidsus”.

Jampidsus Kejagung, Febrie Ardiansyah (Foto: Dok MI)
Jampidsus Kejagung, Febrie Adriansyah

Tak sendirian, IM diduga menjalankan misi tersebut bersama lima orang lainnya yang dipimpin seorang perwira polisi berpangkat menengah.

Tampang Anggota Densus 88 Penguntit Jampidsus Febrie Adriansyah

Namun saat itu hanya IM yang berhasil ditangkap petugas Jampidsus.

Tampang Anggota Densus 88 Penguntit Jampidsus Febrie Adriansyah

Menyusul penangkapan tersebut, pada Senin (20/5/2024) malam, terjadi peristiwa konvoi personel kepolisian dengan seragam hitam-hitam, membawa senjata laras panjang, berboncengan mengendarai sekitar sepuluh motor trail di kawasan kompleks Kejagung di Bulungan-Blok M, Jaksel. 

Pantauan Monitorindonesia.com di luar kompleks Kejagung pada malam sekitar pukul 23:05 WIB itu, puluhan motor trail yang membawa personel seragam hitam-hitam itu, juga membawa serta satu kendaraan taktis lapis baja, antihuru-hara.

Konvoi personel hitam-hitam dengan senjata laras panjang itu, sengaja berhenti di pintu utama gerbang barat Kejakgung yang berada di Jalan Bulungan. Konvoi tersebut berhenti lama sekitar 10 menit dengan menyalakan sirene dan berteriak-teriak.

Sementara petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) Kejagung yang berjaga-jaga di pintu barat tersebut memilih untuk menutup cepat gerbang. Dan konvoi seragam hitam-hitam tersebut melanjutkan aksinya dengan mengitari kompleks Kejagung sebanyak tiga sampai empat kali melalui Jalan Bulungan ke arah Jalan Panglima Polim kawasan Blok M.

Tidak ada peristiwa kontak fisik pada kejadian malam itu (20/5/2024). Akan tetapi sepanjang Selasa (21/5/2024) di sekitar gedung Kejagung, pun terlihat terjadi peningkatan jumlah personel keamanan berseragam Mabes TNI. Satuan Pamdal diwajibkan mengenakan kevlar-rompi anti-peluru.

Selain memiliki satuan pamdal internal, sejak 2022 pascamasifnya penanganan kasus-kasus korupsi yang dilakukan Jampidsus Kejagung juga meminta bantuan Mabes TNI untuk menerjunkan personel dalam melakukan pengamanan melekat. 

Tampang Anggota Densus 88 Penguntit Jampidsus Febrie Adriansyah

Sejak saat itu, sering terlihat anggota PM maupun Angkatan Darat (AD) sering berjaga-jaga di kompleks Kejagung. Akan tetapi, pada Selasa (21/5/2024) jumlah pesonel keamanan dari TNI, khususnya PM, dan AD semakin bertambah. 

Pada Selasa (21/5/2024) petang juga, sejumlah personel PM dan AD yang berjaga-jaga di Gedung Kartika melakukan sweeping udara. Karena dikabarkan adanya drone-drone yang melintas di atas gedung tersebut.

Monitorindonesia.com pada Jum'at (24/5/2024) malam mengonfirmasi hal ini kepada Karopenmas Polri  Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko namun belum memberikan respons.

Sementara itu, Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Gatot Mangkurat Putra mengaku, anak buahnya tengah melakukan pengamanan di sejumlah vihara. Memang saat itu untuk pengamanan terkait Hari Waisak.

Gatot menganggap isu tersebut hanyalah isapan jempol belaka. Menurutnya tidak ada urusan dengan pihak Kejagung. “Enggak ada. Ngarang aja. Ya enggak lah. Apa kepentingan kita ke Kejagung (Kejaksaan Agung),” katanya.