KPK Sebaiknya Usut Korupsi Bio Farma Seret Honesti Basyir


Jakarta, MI - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK sebaiknya mengusut kasus dugaan korupsi di PT Bio Farma terkait pengadaan alat kesehatan (alkes) di perusahaan farmasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
Pasalnya, baru-baru ini pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung menyatakan akan melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi dalam pengadaan zat cytosine oleh PT Bio Farma jika menemukan bukti baru. Dalam hal ini, kasus pengusutan kasus tersebut disetop sementara.
Menyoal itu, pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti (Usakti) Abdul Fickar Hadjar menyarankan agar KPK saja yang mengusutnya. "Kalau begitu dilaporkan saja ke KPK dan viralkan supaya mendapat perhatian masyarakat luas, Menteri BUMN Erick Thohir hingga Presiden Prabowo Subianto," kata Abdul Fickar kepada Monitorindonesia.com, Kamis (22/5/2025).
Di lain sisi, Abdul Fickar menyoroti nama Honesti yang masuk sebagai kandidat calon Dirut PT Telom Indonesia (Telkom). Menurut dia, Telkom seharusnya dapat melihat rekam jejaknya.
Abdul Fickar khawatir jika Honesti saat sudah menjadi orang nomor satu di Telkom lalu kemudian persamalahan hukumnya belum diselesaikan. "Ya semestinya ada proses seleksi yang ketat dari segala aspek. Jangan sampai justru ketika sudah diangkat dan ditetapkan ada masalah."
"Karena itu Fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon Dirut menjadi penting apalagi jika juga meminta pendapat masyarakat, terutama masyarakat bisnis," tandasnya.
Honesti diperiksa
Kejari Bandung melalui bidang Pidana Khusus (Pidsus) telah memeriksa Honesti basyir sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) di Bio Farma.
"Inisial nama (HB) tersebut sudah hadir untuk kami mintai keterangan," kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bandung, Jawa Barat, Irfan Wibowo pekan lalu.
Pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di PT Bio Farma saat ini masih tahap penyelidikan dalam rangka pengumpulan barang bukti, data serta keterangan. Kasus dugaan rasuah tersebut hingga kini belum dinaikkan statusnya ke tingkat penyidikan "Dapat saya sampaikan, penanganannya (pengusutan) masih dalam tahap penyelidikan ya, bukan tahap penyidikan," jelas Irfan.
Meski demikian, menurut Irfan, penyelidikan kasus dugaan korupsi di PT Bio Farma hingga saat ini masih tetap berjalan, dan tak menutup kemungkinan Honesti bakal kembali dipanggil untuk dimintai keterangan.
Di sisi lain, Irfan mengaku kurang mengetahui sudah berapa kali tim penyelidik memanggil Honesti terkait kasus tersebut. "Terkait proses penanganannya sampai dengan saat ini masih berjalan," jelasnya.
Untuk teknis proses penanganan kasus tersebut, Irfan menyarankan menanyakan kepada jajarannya. "Teknis detail ke Kasi Pidsus (Kasi Pidana Khusus) ya. (Kasus ini) Masih tahap penyelidikan ya bukan penyidikan," kata Irfan.
Senada, Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Kota Bandung, Ridha Nurul Ihsan, membenarkan bahwa Honesti Basyir telah dipanggil sebagai saksi untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi akses di PT Bio Farma. "Ya benar yang bersangkutan (HB) telah dimintai keterangan," kata Ridha.
Ridha menyampaikan, kasus dugaan korupsi akses di Bio Farma itu hingga saat ini masih dilakukan penyelidikan dan pengumpulan data (puldata) dan bahan keterangan sebelum dinaikan ke tingkat penyidikan. "Sampai dengan saat ini kami masih melakukan puldata dan pulbaket," tegasnya.
Saat disinggung soal waktu pemeriksaan HB terkait tanggal berapa, Ridha mengaku tidak mengingat alias lupa. Karena harus melihat terlebih dahulu berita acara pemeriksaan di kantor Kejari Kota Bandung. "Pastinya harus di lihat dulu berita acaranya di kantor," demikian Ridha.
Topik:
KPK Bio Farma Honesti Basyir