Kereta Cepat Whoosh, Politisi Nasdem: Kalau Bicara Jokowi, Luhut, Soal Siapa, Ya Periksa Aja

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 2 November 2025 5 jam yang lalu
Gedung KPK
Gedung KPK

Jakarta, MI - Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani mempersilahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terkait dugaan korupsi kereta cepat Whoosh, termasuk kepada mantan Presiden RI, Joko Widodo dan Luhut Binsar Panjaitan.

Demikian dikatakan Irma Suryani kepada monitorindonesia.com, Jakarta, Minggu (2/11) saat dimintai tanggapannya terkait rencana KPK untuk melakukan penyelidikan terhadap dugaan korupsi kereta cepat Whooosh.

"Kalau nyebat nyebut, semua orang bisa mengatakan itu. Gak usah terlalu jauh lah soal-soal itu. Kalau KPK mau melihat, silahkan. Kalau bicara Jokowi, Luhut, soal siapa, ya periksa aja," kata Irma.

Namun demikian, Irma menyatakan, bahwa Jokowi sudah menyampaikan bahwa masalah kereta cepat itu adalah B to B.

"Tapi Jokowi sudah menyatakan, itu B to B, kenapa ribut. Yang melaksanakan kan bukan Jokowi, yang melaksanakan kan BUMN, ya silahkan periksa," kata Irma.

Yang pasti, sambung politisi Nasdem itu, kalau memang didalammya ada orang per orang yang melakukan tindak pidana korupsi, ya silahkan dilakukan tindakan. 

"Tapi yang harus diperhatikan legasi, bahwa indonesia punya kereta cepat di Asia Tenggara, hanya di Indonesia. Kalau Jepang, Arab Saudi, ya gak perlu ditanyakan. Itu gak bisa diabaikan atau dinafikan, itu bagian dari bagaimana negara ini dibangun untuk memberikan transportasi terbaik bagi masyarakat. Transportasi publik memang seharusnya diberikan kepada masyarakat secara baik," kata anggota DPR RI itu.

Topik:

Irma Suryani Kereta Cepat Whoosh Jokowi Luhut Binsar Panjaitan