Oh Ternyata, Gegara Bocorkan Informasi, Brigadir J Dihabisi!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 10 Agustus 2022 16:10 WIB
Jakarta, MI - Pengacara keluarga Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengaku sudah mengetahui motif pembunuhan terhadap anak kliennya itu bahwa karena diduga membocorkan informasi suatu kejahatan. "Almarhum Yosua ini orang baik. Jadi, dalam tanda petik dia membocorkan informasi tentang dugaan kejahatan, makanya dia sempat bilang, kalau sampai (informasi itu) naik ke atas dia akan dibunuh," kata Kamaruddin Simanjuntak dikutip, Rabu (10/8). Namun demikian, Kamaruddin tidak menjelaskan secara detail yang dimaksud informasi tentang kejahatan naik ke atas tersebut. Yang jelasnya, Kamaruddin meyakini bahwa Brigadir J dibunuh bukan karena dugaan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Sambo, Putri Candrawathi. "Motifnya saya sudah tahu, tetapi itu biar jadi kerjaan penyidik," ujar Kamaruddin. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD mengatakan bahwa motif penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, sangat sensitif dan hanya bisa didengar oleh orang dewasa. "Hanya boleh didengar oleh orang dewasa," kata Mahfud MD, Selasa (9/8). Akan tetapi, soal motif ini, menurut Mahfud MD, akan disampaikan oleh Korps Bhayangkara langsung kepada publik. Mahfud hanya menyebutkan jika motifnya terlalu sensitif. "Soal motif, biar nanti itu dikontruksi hukumnya. Soalnya itu sensitif," ujar dia. Saat ini, tim khusus Polri tengah melakukan pendalaman terkait apa yang menjadi motif pembunuh Brigadir J itu. Polisi beralasan mereka masih harus memeriksa istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan saksi lainnya sebelum memastikan motif pembunuhan tersebut. Dalam kasus pembunuhan Brigadir J ini juga, polisi telah menetapkan empat orang tersangka. Keempat tersangka tersebut adalah Irjen Ferdy Sambo, Brigadir Ricky Rizal atau RR, Bharada Richard Eliezer atau E, dan KM. Irjen Ferdy Sambo, Brigadir RR, dan KM dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP, serta diancam hukuman mati, penjara seumur hidup, dan selama-lamanya penjara 20 tahun. Untuk Bharada E dijerat Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan 56 KUHP.