Hati-Hati! BMKG Prediksi Hujan Lebat hingga Ekstrem saat Arus Mudik Lebaran 2025


Jakarta, MI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca buruk akan mewarnai periode jelang mudik Lebaran 2025. Hujan lebat hingga ekstrem diperkirakan mengguyur sejumlah wilayah Indonesia pada 16-23 Maret 2025.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengungkapkan bahwa fenomena cuaca ini dipicu oleh sejumlah gangguan atmosfer yang terjadi secara bersamaan.
Di antaranya sirkulasi siklonik di beberapa wilayah perairan Indonesia, aktifnya Madden-Julian Oscillation (MJO), serta pengaruh gelombang atmosfer Rossby Ekuator dan Kelvin.
"Kombinasi faktor ini memperkuat pertumbuhan awan hujan, sehingga meningkatkan potensi hujan lebat hingga ekstrem dalam sepekan ke depan," kata Guswanto dalam keterangan tertulis, Minggu (16/3/2025).
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menyampaikan bahwa faktor lain seperti anomali suhu muka laut yang lebih hangat di sekitar perairan Indonesia, mengakibatkan adanya penambahan kandungan uap air di atmosfer, sehingga semakin memperbesar potensi pertumbuhan awan hujan.
“Kami mengingatkan bahwa fenomena ini berpotensi meningkatkan intensitas hujan dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, pemudik yang menggunakan transportasi darat, laut, dan udara perlu terus memperbarui informasi cuaca dari BMKG dan pihak terkait,” jelas Andri.
Menurut prospek cuaca BMKG, pada periode 16 hingga 18 Maret 2025, hujan lebat diperkirakan mengguyur sejumlah wilayah seperti Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Bengkulu. Wilayah lain yang berpotensi terdampak adalah Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta Jawa Timur.
"Kemudian, di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua," papar Guswanto.
Lebih lanjut, pada periode 19-23 Maret 2025, potensi hujan lebat akan terjadi di Riau, Bangka Belitung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, di Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Dalam pernyataan yang sama, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebutkan bahwa puncak arus mudik Lebaran 2025 diperkirakan akan terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025, dengan jumlah pergerakan masyarakat mencapai 12,1 juta orang jika kebijakan Work From Anywhere (WFA) diterapkan.
Ia juga mengimbau para pemudik untuk lebih waspada terhadap cuaca yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan, terlebih dengan tingginya volume perjalanan saat periode mudik Lebaran.
"Masyarakat yang menggunakan transportasi udara dan laut perlu memperhatikan prakiraan cuaca di bandara dan pelabuhan tujuan. Cuaca buruk seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi dapat menyebabkan keterlambatan atau pembatalan penerbangan dan perjalanan laut," imbuhnya.
Dia juga mengingatkan masyarakat agar selalu memeriksa informasi cuaca terbaru sebelum memulai perjalanan, khususnya bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.
Selain itu, masyarakat diminta memastikan kendaraan dalam kondisi optimal dengan memeriksa tekanan ban, kelayakan lampu, serta kesiapan peralatan darurat seperti ban cadangan dan alat komunikasi.
"Jika hujan lebat terjadi, sebaiknya menunda perjalanan dan mencari tempat berlindung yang aman. Jangan memaksakan perjalanan dalam kondisi cuaca buruk,” tutup Dwikorita.
Topik:
bmkg cuaca hujan mudik-lebaran-2025