Defisit Beras 2,8 Juta Ton, Indonesia akan Import dari China


Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengumpulkan menteri-menteri di istana guna membahas defisit beras 2,8 juta ton yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyampaikan, rapat itu membahas langkah-langkah penanganan tentang defisit beras.
"Dari kerangka sampel area yang dikeluarkan BPS memang Januari dan Februari itu kalau ditotal dari kebutuhan versus produksi ada gap sekitar 2,8 juta ton," kata Arief usai rapat dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/1).
Dia menjelaskan kebutuhan beras Indonesia per bulan mencapai 2,6 juta ton, sedangkan penghasilan beras nasional pada Januari hanya sekitar 1 juta ton
Dalam mengatasi persoalan itu, Arief menyampaikan pemerintah sudah membuat beberapa kebijakan seperti impor 2 juta ton dari Vietnam dan Thailand seperti yang sudah diputuskan Jokowi akhir 2023 lalu.
Lebih lanjut, Arief mengatakan pemerintah juga masih mencari opsi impor beras tambahan. Ia akan menjajaki kemungkinan impor beras dari China.
"Kami melaporkan bahwa akan follow up beberapa yang sudah dengan Pak Presiden yang dari China, Thailand, dan Vietnam. Jadi, tapi ada catatan masuknya kalau boleh sebelum panen raya udah harus masuk," ungkapnya.
Beberapa pejabat negara yang ikut dalam rapat terbatas hari ini adalah Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.
Topik:
defisit-beras impor china vietnam thailandBerita Sebelumnya
Resmi! OJK Cabut Izin Usaha PT SMEFI
Berita Terkait

Rosan Sebut Dua Raksasa China Lirik Investasi Proyek Giant Sea Wall
10 September 2025 09:50 WIB

Airlangga Tawarkan Proyek Giant Sea Wall Rp1.750 Triliun ke China hingga Eropa
5 September 2025 16:37 WIB