Airlangga Tawarkan Proyek Giant Sea Wall Rp1.750 Triliun ke China hingga Eropa


Jakarta, MI - Pemerintah Indonesia gencar menawarkan proyek giant sea wall atau tanggul laut raksasa ke berbagai negara sebagai langkah strategis menghadapi ancaman perubahan iklim.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa tersebut masuk dalam program strategis nasional.
Proyek ini difokuskan untuk melindungi kawasan pesisir utara Jawa (Pantura) yang rawan terdampak kenaikan permukaan air laut dan perubahan cuaca ekstrem.
"Jadi giant sea wall itu menjadi program besar Pak Presiden, program unggulan, program andalan yang diharapkan bisa menyelamatkan masyarakat di pesisir terhadap perubahan cuaca, climate change," ujar Airlangga, dikutip Jumat (5/9/2025).
Airlangga menambahkan, pemerintah telah menawarkan proyek ini ke sejumlah negara, salah satunya adalah China, guna memperkuat dukungan pendanaan dan teknologi.
"Dan tentu akan dibuat nanti dalam studinya fase-fase dari giant sea wall. Nah fase-fase itu tentunya salah satu nanti akan ditawarkan ke beberapa negara termasuk China," jelasnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah juga telah membuka peluang kerja sama dengan negara-negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, dan beberapa negara di kawasan Eropa.
Proyek giant sea wall dirancang untuk melindungi kawasan pesisir utara Jawa dari ancaman banjir rob, penurunan muka tanah, serta dampak perubahan iklim berupa kenaikan permukaan laut. Nilai investasi proyek ini pun tergolong sangat besar, dengan estimasi mencapai Rp1.750 triliun.
Topik:
giant-sea-wall menko-airlangga china eropa