Dompet tenun Baduy Laris di Bali, Omzet Sepekan Tembus Rp 24 Juta


Banten, MI – Seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kerajinan dompet tenun Baduy, mengaku telah berhasil menjual produknya menembus pasar di Bali. Dia mengungkapkan, dalam sepekan saja omset yang dia peroleh bisa mencapai Rp 24 juta.
"Kita cukup terbantu memasarkan produk dompet tenun khas Badui melalui media sosial. Kami bisa menjual 50 lusin per pekan dengan pendapatan Rp24 juta," kata Yahya (55) seorang pelaku UMKM kerajinan dompet tenun di Kampung Bangkalok Kabupaten Lebak, Minggu (28/1).
Produksi dompet tenun Badui itu menggunakan bahan baku tenun khas masyarakat adat setempat, sehingga diminati konsumen dan dijual rata-rata Rp480 ribu per lusin atau 12 unit dompet.
Yahya bercerita, selama ini, dirinya memasarkan dompet tersebut melalui media sosial. Pemasaran melalui media sosial itu cukup membantu untuk menghasilkan omzet pendapatan dan menggulirkan perekonomian masyarakat. Selain itu juga produksi dompet tenun Badui dipasarkan di kawasan wisatawan seba budaya Badui.
Sementara itu, Sekertaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Lebak, Imam Suangsa mengatakan pemerintah daerah hingga kini memfasilitasi untuk mempromosikan perajin dompet tenun Badui karena dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Akan tetapi, dia tidak menjelaskan seperti apa bentuk fasilitas promosinya dari pemerintah secara konkrit yang akan dia berikan. Justru, dia malah menyarankan kepada seluruh UMKM untuk wajib masuk ke dalam ekosistem digital. Kelebihan ekosistem digital itu, karena pemasarannya bisa menembus pasar domestik dan mancanegara.
Topik:
dompet baduy umkm media-sosialBerita Terkait

UMKM Rokok Elektrik Terhimpit Daya Beli Lesu dan Regulasi yang Ketat
6 Oktober 2025 12:34 WIB

Hingga Agustus, Bank Mandiri Salurkan KUR Rp31,79 Triliun ke 273 Ribu UMKM
30 September 2025 14:14 WIB

Ahmad Labib Minta APBN Fokus pada Ekonomi Digital dan Energi Terbarukan
24 September 2025 16:09 WIB