Konsolidasi Aset BUMN, Strategi Erick Thohir Pacu Ekonomi RI ke Level 8 Persen


Jakarta, MI - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, optimistis bahwa konsolidasi aset seluruh perusahaan pelat merah dapat memperkuat kemandirian Indonesia sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
Erick mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto mendukung penuh langkah ini dengan menginstruksikan konsolidasi aset BUMN melalui pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara).
Badan investasi baru ini dirancang untuk memperkuat aset perseroan negara dan diatur dalam Rancangan Undang-Undang BUMN (RUU BUMN), yang merupakan revisi ketiga dari UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.
“Saya mendukung pembahasan RUU BUMN yang merupakan inisiasi DPR. Hal ini juga sejalan dengan visi besar Bapak Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan pengelolaan dan konsolidasi aset BUMN untuk dapat mendorong Indonesia sebagai negara mandiri dan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen,” ucap Erick. Jumat (24/1/2025).
Ia mengatakan, konsolidasi aset BUMN juga mempercepat pelaksanaan hilirisasi sumber daya, industrialisasi, swasembada pangan dan energi. Proses ini membuka banyak lapangan pekerjaan baru. Kata dia, pendirian Danantara menjadi bagian penting untuk mengoptimalisasi peran dan kontribusi BUMN bagi bangsa dan negara. Sehingga, badan investasi baru itu perlu dibahas di RUU BUMN.
Pada dasarnya, ia menjelaskan bahwa pemerintah sepakat dengan DPR RI terkait urgensi dan pentingnya penyusunan RUU BUMN. RUU ini bertujuan untuk memaksimalkan peran serta kontribusi perusahaan negara. “Dan juga untuk pembentukan badan baru, yaitu Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara,” tandasnya.
BUMN berperan penting sebagai salah satu kontributor utama penerimaan negara melalui setoran pajak, dividen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) setiap tahunnya. Sesuai dengan amanat undang-undang, BUMN juga berfungsi sebagai agen penciptaan nilai dan agen pembangunan nasional.
Sepanjang periode 2020-2023, kontribusi total yang disumbangkan oleh perusahaan-perusahaan BUMN mencapai Rp1.940 triliun, yang berasal dari pajak, dividen, dan PNBP.
Topik:
bumn konsolidasi-aset-bumn erick-thohir