Komisaris BUMN "Bedakin" Lapkeu Demi Bonus Siap-siap Diaudit!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 22 Oktober 2025 3 jam yang lalu
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Foto: Dok MI/Istimewa)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Foto: Dok MI/Istimewa)

Jakarta, MI - Demi mengejar bonus alias tatiem, Komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nekat "membedakin" laporan keuangan (Lapkeu) hingga melakukan fraud.

Hal itu diungkapkan CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani dalam acara Berdikari Bersama Danantara Indonesia: Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia Emas di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (20/10/2025) kemarin.

"Komisaris ikut mendorong supaya profitnya tinggi tapi dengan cara apa? Dengan istilahnya itu mempercantik buku. Mempercantik buku, istilahnya laporan keuangannya dibedakin supaya lebih cantik, malah kadang-kadang berani melakukan fraud," ungkap Rosan.

Adapun praktik menjadi salah satu alasan pengurangan jumlah Komisaris dan penghapusan bonus tantiem. Bahkan, Danantara akan melakukan koreksi terhadap beberapa laporan keuangan perusahaan BUMN termasuk perusahaan yang beraset besar. 

Pemeriksaan tersebut dilakukan karena ada sejumlah laporan keuangan perusahaan pelat merah yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. "Tahun depan saya akan melakukan koreksi beberapa buku perusahaan BUMN, termasuk yang besar-besar, karena pelaporannya tidak sesuai dan tidak benar," katanya.

Rosan menegaskan, seluruh perusahaan negara yang berada di bawah Danantara dilarang mempercantik laporan keuangan demi terlihat untung.

"Saya bilang, di bawah Danantara, di bawah pimpinan saya, tidak ada lagi di BUMN yang melakukan hal-hal mempercantik buku atau kelihatan profitnya gede, tapi bagi dividennya harus pinjam duit dulu. Dan ini berlaku. Wah Pak, dividen kita besar. Oke, dividennya dikirimkan. Nanti Pak, kita harus pinjam duit ke bank dulu," jelasnya.

Rosan menambahkan, dalam kepemimpinanya tidak mentoleransi perilaku yang merugikan seperti korupsi. "Dan kita tidak segan-segan untuk mengambil tindakan semaksimal mungkin," tukasnya.

Topik:

BUMN Danantara Komisaris BUMN