Semakin Telanjang! Bahlil dan Jokowi Sabotase Prabowo Via Pangkalan LPG


Jakarta, MI - Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) menilai, kebijakan soal larangan penjualan LPG 3 kg oleh pengecer sengaja untuk merusak citra Presiden Prabowo Subianto.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia patut dicurigai sengaja melakukannya atas instruksi dari Presiden ke-7 Joko Widodo. "Dia semakin membela diri, semakin terlihat motif sebenarnya. Semakin telanjang," kata Anthony kepada Monitorindonesia.com, Rabu (5/2/2025).
Bahlil mengaku, kebijakan elpiji 3 kg yang menguasai hajat hidup orang banyak miskin, diberlakukan tanpa koordinasi sama sekali, dan bukan merupakan instruksi Presiden Prabowo.
"Memang nekat ini orang! Yang mengejutkan, Bahlil mengaku, kebijakan ini diambil hanya berdasarkan audit dari BPK yang mengatakan ada penyalahgunaan oknum pengecer," bebernya.
Menurut dia, alasan Bahlil sangat tidak masuk akal. Mengada-ada. Mencari alibi.
Pertama, lanjut Anthony, tindak lanjut temuan BPK harus dilaksanakan oleh atau harus mendapat persetujuan dari Presiden sebagai penanggung jawab utama penyelenggaraan keuangan negara (APBN).
"Menteri tidak boleh bertindak tanpa instruksi atau persetujuan dari Presiden, apalagi untuk hal yang sangat penting dan genting seperti distribusi gas elpiji 3 kg yang melibatkan masyarakat miskin," tuturnya.
Kedua, kalau Bahlil mau menindak lanjuti temuan BPK sejak 2023 terkait distribusi gas elpiji 3kg ini, kenapa tidak dilakukan di masa pemerintahan Jokowi tahun 2024?
"Kenapa kebijakan kisruh yang menghebohkan ini dilakukan pada 100 hari pemerintahan Prabowo, tanpa koordinasi, dan tanpa instruksi dari Presiden Prabowo," jelasnya.
"Oleh karena itu, kesimpulannya tidak bisa lain, ini merupakan sabotase, Bahlil dengan bos dia yang sebenarnya di Solo, Jokowi," imbuhnya.
Layak ditendang
Anthony menjelaskan, Bahlil dan simpatisan Jokowi seharusnya tidak lagi digunakan di Kabinet Merah Putih. Sebab, orang-orang tersebut dipastikan masih loyal terhadap Jokowi.
Kondisi tersebut juga membuat komunikasi di internal kabinet semakin buruk. Sehingga, Prabowo seakan sulit bekerjasama dengan gembong-gembong Jokowi yang masih ada di kabinet.
“Bahlil, dan orang-orang Jokowi lainnya seharusnya tidak boleh lagi dipakai Prabowo. Mereka akan terus loyal kepada Jokowi, karena mereka menjadi menteri atas jasa Jokowi yang minta Prabowo untuk menjadikan mereka Menteri,” lanjutnya.
Anthony melihat, orang-orang Jokowi di kabinet hanya bekerja untuk Gibran sebagai bentuk balas budi. Sehingga, sangat wajar jika banyak kebijakan yang melenceng dari instruksi presiden.
“Para menteri Jokowi ini akan bekerja untuk kepentingan Gibran, sehingga tidak ragu untuk terus mendiskreditkan Prabowo,” pungkasnya.
Topik:
Jokowi Bahlil Prabowo LPGBerita Sebelumnya
Hemat Besar-Besaran! Ini Deretan Anggaran K/L yang Kena Pangkas di 2025
Berita Selanjutnya
Ekonomi RI Tumbuh 5,03 Persen di Tengah Tantangan 2024
Berita Terkait

KPK Belum Temukan SK, Anak Buah Bahlil Ngotot 4 IUP Tambang Nikel di Raja Ampat Sudah Dicabut
2 jam yang lalu

Mahfud Sebut KPK Bisa Periksa Mantan Menteri Jokowi di Kasus Kereta Cepat, Eks Menhub Budi Karya?
21 jam yang lalu

Prabowo Sebut Tambang Ilegal di Babel Sudah 20 Tahun, Negara Rugi Rp 800 T
21 Oktober 2025 09:21 WIB
![Setahun Pemerintahan, Prabowo Berencana Gelar Retret Kabinet Lagi Retret Kabinet Merah Putih [Foto: Ist]](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/kabinet-merah-putih-1.webp)
Setahun Pemerintahan, Prabowo Berencana Gelar Retret Kabinet Lagi
20 Oktober 2025 17:15 WIB