Inovasi Pembiayaan Infrastruktur, Menkeu Dorong Kerja Sama IFC dan BUMN

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 28 April 2025 13:16 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani (Foto: Dok MI)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan kerja sama strategis antara International Finance Corporation (IFC) dan badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia untuk mendukung pembiayaan infrastruktur. 

Usulan tersebut disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC, Makhtar Diop, yang bertujuan untuk memperkuat kemitraan antara Indonesia dan IFC.

"Saya juga mendorong kolaborasi IFC dengan BUMN special mission vehicle sebagai upaya untuk menghadirkan pembiayaan inovatif bagi pembangunan infrastruktur, khususnya yang melibatkan pemerintah daerah," kata Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagram @smindrawati di Jakarta, Senin (28/4/2025).

Menteri Keuangan menekankan bahwa IFC telah menjadi mitra penting bagi Indonesia dalam mendukung agenda pembangunan nasional.

Ia mengapresiasi komitmen IFC untuk terus memperkuat dukungannya terhadap program pembangunan di Indonesia, terutama pada sektor-sektor yang menjadi prioritas nasional.

Salah satu fokus utama IFC adalah dukungan agrikultur dan sanitasi air. Sri Mulyani menyambut baik perhatian ini karena sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Sri Mulyani menggali peluang kerja sama pembiayaan antara Bank Dunia dengan BUMN dan Danantara.

Peluang tersebut dibahas Sri Mulyani saat bertemu dengan Chief Financial Officer World Bank, Anshula Kant dan Treasurer World Bank, Jorge Familiar. 

Dalam pertemuan itu, mereka membahas berbagai peluang untuk memanfaatkan instrumen pembiayaan yang lebih inovatif, termasuk cara mendorong sektor privat lebih aktif terlibat dalam pembiayaan proyek-proyek strategis.

Ia menjelaskan bagaimana skema pembiayaan ini dapat dimanfaatkan dalam proyek pembangunan yang berdampak nyata bagi masyarakat seperti transportasi publik, pengelolaan sampah, dan manajemen air bersih.

Namun, ia menekankan bahwa pembiayaan tersebut harus tetap memperhatikan aspek prudent dan mitigasi risiko dalam pengelolaan pembiayaan.

"Bertemu dengan Anshula Kant dan Jorge Familiar menjadi kesempatan yang baik untuk memperkuat kemitraan strategis Indonesia dengan Bank Dunia," pungkasnya.

Topik:

sri-mulyani pembiayaan-infrastruktur ifc bumn