Defisit APBN Capai Rp104,2 Triliun per Maret 2025, Sri Mulyani: Masih Aman


Jakarta, MI - Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp104,2 triliun hingga akhir Maret 2025. Defisit ini muncul dari realisasi pendapatan negara yang sebesar Rp516,1 triliun atau 17,2% dari total target tahun ini sebesar Rp3.005,1 triliun. Sementara itu, belanja negara tercatat mencapai Rp620,3 triliun atau 17,1% dari pagu anggaran Rp3.621,3 triliun.
Meski mencatat angka defisit, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa kondisi fiskal Indonesia masih terkendali. Ia mengatakan, defisit tersebut setara 0,43% dari produk domestik bruto (PDB) dan hanya mencakup 16,9% dari total proyeksi defisit dalam APBN 2025 yang mencapai Rp616,2 triliun.
"Kami masih optimistis postur APBN masih terjaga secara konsisten. Baik pendapatan dan belanja negara, persentasenya adalah 17 persen. Hal ini menggambarkan kecepatan yang relatif sama ini atau cukup baik," katanya dalam konferensi pers, Rabu (30/4/2025).
Pendapatan Negara Tumbuh hingga Maret 2025
Menkeu melaporkan bahwa pendapatan negara hingga akhir Maret 2025 mengalami peningkatan hampir Rp200 triliun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp316,9 triliun.
Kenaikan pendapatan ini berasal dari tiga sumber utama. Pertama, penerimaan pajak yang tercatat sebesar Rp322,6 triliun, atau setara dengan 14,7 persen dari target sebesar Rp2.189,3 triliun.
Kedua, penerimaan dari kepabeanan dan cukai mencapai Rp77,5 triliun atau 25,7 persen dari target Rp301,6 triliun. Ketiga, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) berkontribusi sebesar Rp115,9 triliun.
Belanja Negara Tembus Rp620 Triliun
Kemenkeu juga mencatat realisasi belanja negara hingga Maret 2025 mencapai Rp620,3 triliun. Angka ini terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp413,2 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp207,1 triliun.
Di tengah meningkatnya belanja, Sri Mulyani menyoroti lonjakan pendapatan negara sebagai sinyal positif, terutama setelah tekanan sempat terjadi pada penerimaan pajak di awal tahun. Ia menilai tren pemulihan pendapatan ini memberikan harapan bagi arah kebijakan fiskal ke depan.
"Ini adalah perkembangan yang sangat positif. Kekhawatiran yang sempat muncul di Januari dan Februari mulai mereda, dan kita melihat pemulihan yang cukup meyakinkan," tuturnya.
Topik:
apbn-2025 pendapatan-negara menkeu-sri-mulyaniBerita Sebelumnya
Sesuai Arahan Presiden Prabowo, GBK akan Dikelola Danantara
Berita Selanjutnya
Maman Abdurrahman Ungkap Rumitnya Hapus Piutang Macet UMKM
Berita Terkait

Transfer ke Daerah Tembus Rp571,5 Triliun, Pemerintah Minta Pemda Percepat Belanja
22 September 2025 18:33 WIB

DPR Soroti Anggaran Pendidikan Tak Kunjung 20 Persen, Ini Kata Sri Mulyani
22 Juli 2025 16:16 WIB