Jelang Akhir Pekan, Harga CPO Melemah Tipis

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 23 Mei 2025 17:37 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (CPO) ditutup melemah pada perdagangan Jumat (23/5/2025), namun tetap berada di jalur hijau secara mingguan, seiring para pelaku pasar menanti data produksi terbaru.

Kontrak berjangka (futures) CPO untuk pengiriman Agustus di Bursa Malaysia Derivatives terkoreksi tipis 0,10 persen ke level MYR3.818 per ton. Meski melemah di akhir pekan, harga CPO secara mingguan masih mencatatkan kenaikan sebesar 0,24 persen.

Dikutip Reuters, seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur mengatakan bahwa pelaku pasar tengah menantikan data produksi dari Malaysian Palm Oil Association untuk periode 1-20 Mei yang diperkirakan dirilis akhir hari ini atau awal pekan depan.

Sementara itu, harga minyak mentah melemah, tertekan oleh penguatan dolar AS dan spekulasi bahwa OPEC+ mungkin akan kembali meningkatkan produksi minyak mentahnya. 

Pelemahan harga minyak mentah membuat minyak sawit menjadi pilihan yang kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.

Mata uang perdagangan minyak sawit, Ringgit Malaysia, menguat 0,56 persen terhadap dolar AS, yang membuat komoditas ini menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang asing.

Survei kargo memperkirakan pengiriman minyak sawit selama 1-20 Mei naik antara 1,6 persen hingga 5,3 persen dibandingkan periode yang sama pada April.

Pemulihan permintaan dari India, salah satu importir utama, turut memberikan angin segar bagi pasar minyak sawit. Setelah mencatatkan pembelian di bawah rata-rata sejak Desember, impor India diperkirakan mulai menunjukkan pemulihan sejak Mei.

Meski begitu, menurut Trading Economics, potensi kenaikan lebih lanjut dibatasi oleh sikap hati-hati menjelang rilis data produksi dari Malaysian Palm Oil Association yang diperkirakan akhir hari ini atau awal pekan depan.

Di sisi lain, Southern Peninsular Palm Oil Millers’ Association mencatat peningkatan produksi sebesar 3,7 persen dalam 20 hari pertama bulan Mei.

Sementara itu, Malaysian Palm Oil Council memperkirakan tren kenaikan produksi minyak sawit akan berlanjut dari Mei hingga September. Proyeksi ini muncul setelah lonjakan produksi pada April, yang sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan panen pada Maret akibat curah hujan yang tinggi.

Topik:

sawit minyak-sawit-mentah cpo harga-cpo