Shell Lepas Seluruh SPBU di Indonesia, Ini Respons Bahlil

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 25 Mei 2025 10:11 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia [Foto: Ist]
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia [Foto: Ist]

Jakarta, MI - PT Shell Indonesia, anak usaha raksasa energi global Shell plc, resmi mengumumkan rencana pengalihan kepemilikan seluruh jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) miliknya di Indonesia. 

Ke depan, pengelolaan SPBU Shell akan berada di tangan perusahaan patungan baru yang dibentuk oleh Citadel Pacific Limited dan Sefas Group.

Menanggapi kabar tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa keputusan ini adalah hal yang wajar dalam dinamika bisnis global.

"Ya, itu kan aksi korporasi. Itu kan biasa, aksi korporasi business to business. Jadi karena mereka bukan BUMN, maka kita harus menghargai hak setiap perusahaan swasta yang melakukan aksi korporasi," tutur Bahlil saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (23/5/2025).

Bahlil juga memastikan bahwa aksi korporasi yang dilakukan oleh Shell tidak akan berdampak pada bisnis hilir migas di Indonesia. 

"Dia kan menjualkan, bukan berarti menutup bisnisnya kan. Itu kan perpindahan kepemilikan perusahaan aja. Jadi apanya yang pengaruh, dia kan tetap jalan terus," ujarnya.

Sebelumnya, Vice President Corporate RelationsShell Indonesia Susi Hutapea menjelaskan bahwa pengalihan kepemilikan bisnis ini mencakup jaringan SPBU Shell serta kegiatan pasokan serta distribusi BBM di Indonesia. Namun tidak mencakup bisnis pelumas Shell yang berkembang di Indonesia.

"Kegiatan operasional bisnis SPBU Shell akan tetap berlangsung seperti biasa. Setelah proses pengalihan kepemilikan ini selesai, merek Shell akan tetap berada di Indonesia, produk BBM akan dipasok melalui Shell dan pelanggan akan terus memiliki akses untuk menggunakan produk BBM berkualitas tinggi," jelas Susi dalam keterangan tertulis Jumat (23/5/2025).

Susi menjelaskan bahwa setelah proses pengalihan kepemilikan rampung, merek Shell masih akan tetap hadir di Indonesia melalui skema lisensi merek. 

Ia menambahkan, Shell menggunakan model lisensi merek untuk bisnis Mobility & Convenience di lebih dari 50 pasar di seluruh dunia sehingga para pelanggan akan terus memiliki akses untuk menggunakan produk BBM berkualitas tinggi.

"Perjanjian lisensi mengizinkan penerima lisensi hak untuk menggunakan merek Shell sesuai dengan standar Shell di wilayah tersebut. Hal ini memungkinkan penerima lisensi untuk mendapatkan keuntungan dari nilai merek," imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa operasional jaringan SPBU Shell di Indonesia akan tetap berjalan normal meski kepemilikannya dialihkan. 

Tim layanan yang selama ini bertugas di lapangan tidak mengalami perubahan, serta kegiatan bisnis jaringan SPBU Shell akan terus berjalan seperti biasa.

"Shell tetap berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasional yang aman dan andal," tutupnya.

Topik:

shell-indonesia spbu-shell bahlil-lahadalia