Sinergi Ekonomi Digital, Indonesia-China Sepakati Kerja Sama Baru

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 25 Mei 2025 14:03 WIB
Indonesia Teken MoU dengan Tiga Perusahaan China (Foto: Kemenko Perekonomian)
Indonesia Teken MoU dengan Tiga Perusahaan China (Foto: Kemenko Perekonomian)

Jakarta, MI - Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan tiga perusahaan asal China untuk memperkuat kemitraan berkelanjutan di sektor teknologi informasi.

Langkah ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT SPC-Supertone, Shanghai Sixmitted Technology Co Ltd, serta PT Zyrexindo Mandiri Buana dalam ajang Indonesia-China Business Reception 2025 yang digelar di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).

"Penandatanganan MoU ini dapat memperkuat kolaborasi yang terjalin antara tiga perusahaan di bidang teknologi informasi ini dan diharapkan dapat menghasilkan produk yang lebih kompetitif," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga di Jakarta.

Airlangga mengatakan, pemerintah terus memperkuat kerja sama ekonomi dengan berbagai negara mitra strategis, termasuk China. 

Langkah ini mencakup peningkatan perdagangan, investasi dan proyek-proyek strategis yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan nilai tambah di dalam negeri.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya membangun kemitraan strategis dengan Tiongkok sebagai fondasi untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Asia.

"Saya memandang hubungan antara Indonesia dan Tiongkok adalah hubungan bilateral yang sangat strategis, sangat penting, dan sangat menjanjikan, serta dapat menentukan keadaan perdamaian dan stabilitas di kawasan kita," jelasnya.

Prabowo juga mengapresiasi nilai-nilai luhur peradaban China dan perannya dalam pembangunan Indonesia, termasuk proyek infrastruktur besar seperti Kereta Cepat Jakarta–Bandung dan kawasan industri strategis lainnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Perdana Menteri Republik Rakyat China, Li Qiang menyampaikan bahwa, China dan Indonesia adalah pemain penting dalam perekonomian global. 

Sepanjang tahun 2024, nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok tercatat mencapai USD62,43 miliar, menjadikan negara tersebut sebagai mitra dagang utama Indonesia. 

Di bidang investasi, Tiongkok menduduki peringkat ketiga sebagai negara asal investor asing terbesar, setelah Singapura dan Hong Kong, dengan total realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar USD8,1 miliar.

Sebagai upaya memperlancar perdagangan dan investasi bilateral, kedua negara juga telah memperpanjang Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) senilai 400 miliar Yuan atau setara Rp891 triliun.

Topik:

china mou indonesia perusahaan-china