Harga CPO Menguat Lagi, Ditopang Lonjakan Minyak Kedelai

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 28 Mei 2025 12:08 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) mencatat kenaikan signifikan pada penutupan perdagangan Selasa (27/5/2025). 

Penguatan ini didorong oleh sentimen positif dari lonjakan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBoT), yang menjadi salah satu minyak nabati pesaing utama CPO.

Mengacu pada data resmi BMD, kontrak CPO pengiriman Juni 2025 naik 32 Ringgit Malaysia (RM) dan ditutup di level RM 3.867 per ton. Kontrak untuk Juli 2025 turut menguat sebesar RM 32 menjadi RM 3.875 per ton.

Kenaikan juga terjadi pada kontrak berjangka CPO Agustus 2025 yang melonjak RM 35 menjadi RM 3.868 Ringgit per ton. Kontrak berjangka CPO September 2025 terkerek RM 37 di RM 3.862 per ton.

Lebih lanjut, untuk kontrak berjangka CPO Oktober 2025 meningkat RM 36 menjadi RM 3.865 per ton. Kontrak berjangka CPO November naik RM 33 menjadi RM 3.866 per ton.

Mengutip laporan Bernama, analis dan pelaku pasar minyak sawit David Ng menyatakan bahwa ekspektasi meningkatnya permintaan CPO dari China dan beberapa pasar utama lainnya turut mendorong penguatan harga.

“Kami melihat level support berada di 3.800 Ringgit Malaysia per ton dan resistance di 4.000 Ringgit Malaysia per ton,” ujar David Ng.

Ia juga menambahkan, lonjakan harga minyak kedelai biasanya mempengaruhi harga CPO karena keduanya merupakan komoditas substitusi dalam industri minyak nabati global.

Topik:

sawit minyak-sawit cpo harga-cpo