Usai Kecelakaan Pesawat Air India, Saham Boeing Rontok 4,2 Persen

Jakarta, MI - Kecelakaan pesawat Air India 787-8 Dreamliner hanya beberapa menit setelah lepas landas pada Kamis (12/6/2025) mengguncang dunia penerbangan global. 

Insiden yang menewaskan 241 dari 242 penumpang ini langsung berdampak pada pasar saham, dengan saham Boeing merosot hingga 4,2 persen.

Dikutip dari Hindustan Times, Jumat (13/6/2025), efek domino juga dirasakan oleh para mitra pemasok. Saham Spirit AeroSystems, pemasok utama, dan GE Aerospace, produsen mesin pesawat, masing-masing turun sekitar 2 persen di tengah kekhawatiran pasar.

Kecelakaan ini terjadi hanya sepekan sebelum Paris Air Show, di mana Boeing akan berpartisipasi. 

Kecelakaan Air India merupakan salah satu yang terburuk dalam sejarah penerbangan dan telah merusak reputasi Boeing lebih jauh, setelah pesawatnya terlibat dalam beberapa kecelakaan lain tahun ini.

Boeing sebelumnya telah terlibat dalam tiga kecelakaan besar yang melibatkan pesawat 737 MAX dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dua kecelakaan fatal.

Air India yang jatuh di Ahmedabad diketahui berusia lebih dari sepuluh tahun. Pertama kali mengudara pada akhir 2013, pesawat ini resmi bergabung dalam armada India pada Januari 2014.

Sebuah firma analisis data penerbangan, Cirium menyampaikan, sejak saat itu, pesawat ini telah memiliki lebih dari 41.000 jam terbang, termasuk 420 jam selama 58 penerbangan pada Mei dan 165 jam selama 21 penerbangan pada bulan Juni, 

Pesawat Air India dikenal sebagai salah satu pesawat penumpang tercanggih yang masih aktif beroperasi, dan sebelumnya belum pernah terlibat dalam kecelakaan fatal hingga insiden tragis yang menimpa Air India. 

Pada tahun 2013, pesawat sempat dilarang terbang karena masalah baterai, namun insiden tersebut tidak menimbulkan korban.

Pihak Boeing dan Air India menyatakan kesiapannya untuk terlibat secara menyeluruh dalam penyelidikan terkait insiden kecelakaan itu.