Pasar Panik! Kekhawatiran Perang Dunia III Tekan IHSG 2%


Jakarta, MI - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pekan ini dengan tekanan tajam. Pada Senin pagi (23/6/2025), indeks langsung terjun hingga 2% ke level 6.751, menjadi titik terendah hari ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 09.10 WIB, volume perdagangan tercatat 4,55 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp2,45 triliun dan frekuensi sebanyak 240.478 kali. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 449 saham melemah, hanya 84 saham menguat, dan 121 stagnan.
Pelemahan tajam IHSG tak lepas dari tekanan eksternal, terutama sentimen global yang memburuk akibat ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah. Kekhawatiran pasar kini merembet ke potensi kenaikan harga energi, lonjakan inflasi global, bahkan skenario paling ekstrem: bayang-bayang Perang Dunia III.
Pada Sabtu (21/6/2025), Amerika Serikat (AS) secara resmi melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir di Iran. Serangan ini dilakukan setelah sebelumnya Presiden Trump menyatakan akan menunggu dua minggu sebelum memutuskan apakah akan turut melakukan aksi militer terhadap Iran.
“Ikut sertanya AS dalam konflik Israel-Iran ini diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan geopolitik dan berpotensi mendorong kenaikan harga komoditas, terutama minyak mentah yang dapat mendorong kenaikan inflasi global,” tutur Phintraco Sekuritas dalam risetnya pagi ini.
Apabila hal tersebut terjadi akan membuat para Bank Sentral tidak dapat menurunkan suku bunga di tengah ekonomi global yang cenderung membutuhkan stimulus moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah pasca Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke Iran dan besarnya aksi jual investor asing diprediksi akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG,” ungkap CGS International Sekuritas Indonesia, Senin (23/6/2025).
Topik:
ihsg pasar-saham perang-dunia-iii