Harga CPO Turun Nyaris 2% Setelah Reli Dua Hari

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 16 Juli 2025 14:09 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) mengalami tekanan pada perdagangan Selasa (15/7/2025), setelah mencatatkan reli dalam dua hari sebelumnya.

Berdasarkan data Bursa Malaysia, kontrak CPO pengiriman September ditutup melemah 1,94% di level MYR 4.148/ton. Koreksi ini mengakhiri tren kenaikan dua hari berturut-turut yang sempat mendorong harga naik hampir 2%.

Penurunan ini dipicu oleh aksi ambil untung (profit taking) para pelaku pasar, seiring dengan lonjakan harga sebelumnya yang cukup signifikan. Kenaikan dalam dua sesi terakhir dinilai cukup menggiurkan untuk dikunci sebagai keuntungan jangka pendek.

Selain itu, pemberat laju harga CPO adalah ekspektasi penurunan permintaan. AmSpec Agri Malaysia memperkirakan ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-15 Juli turun 5,3% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Sementara menurut proyeksi Intertek Testing Services, terjadi kontraksi 6,2%.

Hal yang juga menjadi sentimen negatif bagi CPO adalah perkembangan nilai tukar ringgit. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya menguat 0,26% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika ringgit terapresiasi, maka CPO jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Dari sisi analisis teknikal harian (daily time frame), pergerakan harga CPO masih berada dalam tren bullish, yang ditunjukkan oleh nilai Relative Strength Index (RSI) sebesar 65. RSI di atas 50 mencerminkan dominasi tren naik (bullish) pada aset tersebut.

Namun, perlu dicermati bahwa indikator Stochastic RSI telah menyentuh level 100, yang menandakan kondisi jenuh beli (overbought).

Untuk perdagangan hari ini, sepertinya target resisten terdekat untuk harga CPO ada di MYR 4.171/ton. Jika tertembus, maka harga CPO bisa menguji target MYR 4.198-4.394/ton.

Sementara itu, support terdekat berada di MYR 4.042/ton. Jika harga turun menembus titik ini, maka ada risiko pelemahan lanjutan menuju kisaran MYR 4.105 hingga 3.961/ton.

Topik:

minyak-sawit cpo harga-cpo