Jelang Rilis Data Ekspor, Harga CPO Melemah

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 18 Juli 2025 15:55 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) ditutup melemah pada Kamis (17/7/2025), seiring sikap wait and see pelaku pasar menjelang rilis data ekspor dan produksi CPO Malaysia pekan depan.

Kecemasan pasar terhadap potensi penurunan ekspor dan peningkatan produksi membuat investor cenderung bersikap hati-hati. Hal ini menekan posisi kontrak berjangka CPO untuk sejumlah bulan pengiriman.

Berdasarkan data BMD, kontrak CPO Agustus 2025 terkoreksi 20 Ringgit menjadi RM4.138 per ton. Sementara itu, kontrak September merosot 18 Ringgit ke RM4.180 per ton. Pelemahan juga terjadi pada kontrak Oktober dan November 2025, masing-masing turun 14 dan 16 Ringgit ke level RM4.210 dan RM4.217 per ton.

Kemudian, kontrak berjangka CPO Desember 2025 terpangkas 20 Ringgit menjadi RM4.213 per ton. Kontrak berjangka CPO Januari 2026 melemah 27 Ringgit menjadi RM4.205 per ton.

Mengutip pernyataan dari Bernama, Analis Senior Fastmarkets Palm Oil Analytics, Dr. Sathia Varqa, menyatakan bahwa pelaku pasar saat ini tengah menanti katalis baru, khususnya data ekspor dan produksi CPO periode 1-20 Juli.

“Data penting berikutnya adalah estimasi ekspor dari cargo surveyor dan angka produksi dari Malaysian Palm Oil Association. Itu akan menjadi panduan arah pasar selanjutnya,” jelasnya.

Varqa juga menuturkan bahwa pergerakan harga CPO pada hari ini relatif datar, di mana kontrak pengiriman terdekat mulai dari Agustus hingga Desember hanya mencatatkan fluktuasi tipis.

“Setelah dua sesi volatil, pasar terlihat tanpa arah yang jelas hari ini. Harga sempat bergerak dua arah di awal sesi namun akhirnya ditutup di zona merah,” katanya.

Topik:

minyak-sawit-mentah cpo harga-cpo