7 Sektor yang Sering Jadi Pilihan dalam Reksadana Syariah, Kesehatan Salah Satunya!

Rival Haikal Hafizh
Rival Haikal Hafizh
Diperbarui 20 Agustus 2025 11:02 WIB
reksadana syariah Makmur.id
reksadana syariah Makmur.id

Investasi berbasis prinsip syariah semakin diminati oleh masyarakat yang ingin mengelola keuangan secara berkelanjutan dan sesuai kaidah agama. Salah satu instrumen yang populer adalah reksadana syariah, di mana pengelolaan dan pemilihan asetnya mengikuti prinsip-prinsip syariah, seperti bebas riba, gharar, dan maysir. 

Salah satu yang menarik adalah reksadana syariah di Makmur.id. Bagi yang ingin memastikan investasinya tetap aman sekaligus sesuai nilai-nilai etis, instrumen ini menjadi alternatif yang patut dipertimbangkan. Selain reksadana syariah, ada juga reksadana campuran Makmur.id yang mengombinasikan berbagai kelas aset untuk memberikan potensi hasil yang optimal sesuai profil risiko.

7 Sektor yang Sering Jadi Pilihan dalam Reksadana Syariah

Berbicara tentang reksadana syariah, salah satu topik menarik untuk dibahas adalah sektor-sektor yang sering menjadi fokus investasi reksadana syariah. Bukan tanpa alasan, memahami sektor ini akan membantu investor memahami arah portofolio serta alasan mengapa sektor-sektor tersebut menjadi prioritas bagi manajer investasi. Berikut penjelasannya secara detail.

1. Perbankan dan Keuangan Syariah

Sektor ini menjadi tulang punggung reksadana syariah karena seluruh operasinya dirancang sesuai prinsip syariah, bebas bunga, dan transparan. Bank syariah, unit usaha syariah, dan perusahaan pembiayaan syariah menjadi andalan karena fundamentalnya cenderung stabil dan memiliki jaringan nasabah yang terus berkembang.

Manajer investasi biasanya memandang sektor ini sebagai kombinasi antara stabilitas dan peluang pertumbuhan jangka panjang. Berkat adanya dukungan regulasi dan meningkatnya literasi keuangan syariah, prospek sektor ini dinilai cukup cerah dan relatif tahan terhadap gejolak pasar.

2. Energi dan Pertambangan

Industri energi, khususnya yang mematuhi prinsip syariah, sering menjadi komponen utama portofolio. Contohnya, perusahaan energi terbarukan dan tambang mineral tertentu yang tidak melanggar ketentuan syariah, seperti batu bara bersih atau nikel untuk baterai kendaraan listrik.

Potensi pertumbuhan sektor ini besar, terutama dengan transisi energi global yang mendorong inovasi. Meski harganya cenderung fluktuatif, sektor energi tetap memberikan imbal hasil menarik ketika dikelola secara cermat dan terdiversifikasi.

3. Telekomunikasi

Telekomunikasi menjadi sektor favorit karena pertumbuhannya konsisten seiring meningkatnya kebutuhan konektivitas digital. Perusahaan di sektor ini biasanya memiliki arus kas yang stabil dan pendapatan berulang, membuatnya cocok untuk strategi investasi jangka menengah hingga panjang.

Selain itu, telekomunikasi termasuk sektor defensif karena kebutuhan masyarakat akan komunikasi dan internet cenderung tidak menurun bahkan di masa krisis. Hal ini membuatnya menjadi penopang portofolio yang solid.

4. Kesehatan

Industri kesehatan menawarkan stabilitas dan prospek pertumbuhan tinggi, apalagi setelah pandemi yang meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya layanan kesehatan. Perusahaan farmasi, rumah sakit, dan penyedia alat kesehatan yang lolos screening syariah menjadi incaran manajer investasi.

Selain faktor keuntungan, sektor ini juga dinilai memberikan dampak sosial yang positif. Kesesuaian antara manfaat finansial dan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat membuatnya sangat sejalan dengan nilai-nilai reksadana syariah.

5. Konsumer Primer

Sektor ini meliputi perusahaan yang memproduksi barang kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, dan produk rumah tangga. Karena sifat produknya yang esensial, permintaan terhadap barang-barang ini relatif stabil meski kondisi ekonomi berfluktuasi.

Bagi manajer investasi, sektor konsumer primer berfungsi sebagai penyeimbang portofolio. Stabilitas pendapatan dan daya beli konsumen menjadikannya salah satu pilar penting dalam reksadana syariah.

6. Infrastruktur

Infrastruktur seperti transportasi, jalan tol, pelabuhan, dan utilitas publik menjadi sektor yang menarik karena sering didukung oleh proyek jangka panjang dengan kontrak yang stabil. Pembangunan infrastruktur juga kerap menjadi fokus pemerintah, sehingga prospeknya berkelanjutan. Selain itu, sektor ini memiliki potensi memberikan pendapatan yang konsisten dari biaya layanan atau sewa, sehingga dapat menjadi sumber stabilitas dalam portofolio syariah.

7. Teknologi

Perusahaan teknologi yang memenuhi prinsip syariah mulai banyak dilirik, terutama di era digital. Bidang seperti e-commerce, software, dan layanan cloud yang tidak melanggar prinsip syariah menawarkan peluang pertumbuhan yang sangat tinggi.

Meskipun sektor teknologi cenderung memiliki risiko volatilitas yang lebih besar, peluang pertumbuhan modalnya juga sangat signifikan. Dengan strategi yang tepat, sektor ini dapat menjadi motor penggerak kinerja portofolio reksadana syariah.

Memahami sektor-sektor yang sering menjadi pilihan dalam reksadana syariah membantu investor mengetahui arah dan potensi portofolio yang dipegang manajer investasi. Setiap sektor memiliki karakteristik dan tingkat risiko masing-masing, sehingga diversifikasi menjadi strategi penting untuk menjaga stabilitas dan potensi pertumbuhan.

Jika Anda ingin mulai berinvestasi, pilih reksadana syariah atau reksadana campuran di Makmur.id yang menawarkan produk berkualitas, proses transaksi cepat, dan transparansi informasi. Makmur.id menyediakan fitur pemantauan kinerja yang mudah digunakan sehingga dapat menjaga investasi tetap selaras dengan tujuan keuangan. 

Topik:

Reksadana Syariah