Stok BBM Shell dan BP-AKR Kosong, Wamen ESDM Buka Suara

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 28 Agustus 2025 09:33 WIB
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung (Foto: Ist)
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkap penyebab kosongnya stok bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta, seperti Shell dan BP-AKR. Menurutnya, kelangkaan itu dipicu lonjakan permintaan pada Februari 2025.

Ia menjelaskan, pemerintah hanya memberikan izin impor BBM bagi SPBU swasta sebanyak dua kali dalam setahun, masing-masing berlaku selama enam bulan dengan kuota tertentu. Pada Februari itu adalah momen jelang peralihan izin berbarengan dengan naiknya permintaan BBM.

"Kemarin itu kan karena ada kelebihan permintaan waktu bulan Februari, jadi kan lonjakan kemarin itu kan cukup tinggi. Itu kan sebenarnya kan kita ada batasan kuota waktu itu," kata Yuliot ditemui di Tribrata Darmawangsa, Rabu (27/8/2025).

Yuliot menegaskan bahwa kosongnya stok BBM di SPBU Shell dan BP-AKR bukan disebabkan oleh keterlambatan izin impor bagi dua perusahaan swasta tersebut.

Namun, ia menyebutkan akan memastikan mengenai izin tersebut kepada Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM. "Bukan (gara-gara izin impor terhambat), tapi saya cek dulu, ini kan proses perizinan itu kan ada di Dirjen Migas," jelasnya.

Dengan kondisi ini, Kementerian ESDM tengah mengevaluasi penyaluran BBM, terutama untuk SPBU swasta. Koordinasi dengan lintas kementerian pun dilakukan.

"Jadi ya saya juga sudah koordinasikan dengan teman-teman di kementerian perdagangan, di kementerian keuangan, ya bagaimana untuk kebutuhan energi, khususnya BBM itu bisa terpenuhi secara keseluruhan. Jadi ini kita lagi diselesaikan," jelasnya.

Presiden Direktur & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mengakui sejumlah jenis BBM di SPBU Shell mengalami kekosongan dan belum dapat dipastikan kapan kembali tersedia.

"Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa produk bahan bakar minyak (BBM) Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan," kata Inggrid dalam keterangannya.

Hal serupa disampaikan Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, yang membenarkan adanya kendala pasokan untuk beberapa produk BBM mereka sehingga pelayanan kepada konsumen belum bisa berjalan optimal.

"Saat ini beberapa jaringan SPBU BP mengalami keterbatasan stok bahan bakar minyak (BBM) BP Ultimate dan BP 92, sehingga tidak dapat melayani penjualan produk BBM secara lengkap," pungkasnya.

Topik:

bbm stok-bbm spbu-shell bp-akr