Prabowo Pastikan Penertiban 3,7 Juta Ha Lahan Sawit Ilegal Rampung September

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 29 Agustus 2025 18:37 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto (Foto: Dok MI)
Presiden RI, Prabowo Subianto (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pemerintah menargetkan penertiban 3,7 juta hektare (ha)  lahan sawit ilegal akan rampung pada September 2025. Langkah ini dilakukan dengan mengambil alih seluruh lahan yang terbukti dikuasai secara ilegal.

Hingga saat ini, pemerintah telah menguasai kembali sekitar 3,2 juta hektare lahan. 

"Akhir Agustus akan menjadi 3,5 juta hektare, mungkin September akan menjadi 3,7 juta hektare sudah kami kuasai kembali di tangan pemerintah Republik Indonesia," ujar Prabowo di pembukaan APKASI Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (28/8/2025).

Presiden menegaskan, pemerintah tidak akan memberikan pemutihan bagi para pelaku yang menempati lahan sawit ilegal.

Menurutnya, pihak yang menguasai lahan secara ilegal itu diduga telah melakukan pelanggaran yang menimbulkan kerugian negara, sehingga tak pantas untuk mendapatkan pemutihan.

"Ganti rugi yang benar. Kalau tidak ganti rugi, ya saya ambil. Dan katanya, laporannya ,masih banyak lagi yang melanggar, apa boleh buat," jelasnya.

Tak hanya lahan sawit ilegal, Prabowo juga meminta aparat penegak hukum untuk menertibkan tambang ilegal di Indonesia.

Isu lahan sawit ilegal kembali disorot Presiden Prabowo dalam pidato kenegaraannya pada Sidang Tahunan MPR 2025, 15 Agustus lalu. Saat itu, Prabowo mengklaim telah mengambil alih 3,1 juta hektare lahan sawit ilegal dengan bantuan pasukan TNI.

Prabowo menegaskan banyak perkebunan sawit yang berdiri di atas hutan lindung. Menurutnya, ada perusahaan yang sudah dipanggil Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), tetapi mangkir.

Ia juga memberi peringatan tegas bagi pihak-pihak kuat yang terlibat lahan sawit ilegal, pemerintah tidak akan pandang bulu dalam menertibkan lahan-lahan tersebut.

Ia bahkan telah menurunkan pasukan TNI untuk mengambil alih kebun sawit ilegal. Menurutnya, langkah ini diperlukan karena biasanya ada perlawanan.

"Yang sudah jelas kita verifikasi melanggar aturan adalah 3,7 juta hektare. Dan dari 3,7 juta hektare, 3,1 juta sudah dikuasai kembali," kata Prabowo pada pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Topik:

prabowo-subianto lahan-sawit-ilegal tambang-ilegal penertiban-lahan