Jaga Konsumsi di Tengah Tantangan Global, Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 1 September 2025 15:22 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (Foto: Ist)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Pemerintah menyiapkan tambahan stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat konsumsi domestik sepanjang semester II 2025.

Salah satu stimulus yang segera dirasakan langsung oleh publik adalah potongan harga di sektor transportasi, mulai dari tiket kereta api hingga tarif tol.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, paket stimulus ini dirancang lintas sektor agar dampaknya terasa lebih luas di masyarakat.

"Nah seluruh program ini dilancarkan untuk menggerakkan perekonomian di masyarakat atau di rakyat secara langsung sambil menjaga konsumsi domestik," ujar Airlangga di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/9/2025).

Di bidang pembiayaan, pemerintah mempercepat implementasi Kredit Investasi Padat Karya yang ditujukan untuk revitalisasi mesin produksi. 

Sementara itu, sektor pariwisata akan didorong lewat penyelenggaraan beragam event nasional serta bundling paket wisata pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026.

Untuk sektor perumahan, pemerintah meningkatkan target Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit. 

Lebih lanjut, implementasi Kredit Program Perumahan tetap dilanjutkan, bersama dengan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) 100 persen untuk pembelian rumah. 

Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya turut diperluas dengan tambahan target 41 ribu unit rumah, ditambah Program Perumahan BPJS Ketenagakerjaan untuk buruh.

Selain itu, Airlangga menekankan percepatan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis. Pada September 2025, pemerintah membidik 17 ribu SPPG dengan total 51 juta penerima, yang akan meningkat menjadi 25 ribu SPPG dan 75 juta penerima pada November 2025.

"Semua program ini dirancang untuk menggerakkan ekonomi rakyat secara langsung sambil menjaga momentum konsumsi domestik yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi kita," tutur Airlangga.

Pemerintah menargetkan tambahan stimulus ini mampu menjaga daya beli masyarakat hingga akhir tahun serta menopang momentum pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan global.

Topik:

stimulus daya-beli konsumsi-masyarakat ekonomi-ri