Israel Bom Klinik Fertilitas di Gaza, 5.000 Bakal Calon Bayi Lenyap

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 18 April 2024 03:01 WIB
Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 26 Oktober 2023.
Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 26 Oktober 2023.

Jakarta, MI - Pendiri sebuah klinik fertilitas di Jalur Gaza angkat bicara usai pasukan Israel mengebom klinik tersebut pada Desember 2023 lalu. Menurutnya, serangan Israel ini melenyapkan 5.000 bakal calon bayi di klinik fertilitas tersebut.

Dokter kandungan sekaligus ginekolog pendiri klinik fertilitas Al-Basma di Kota Gaza, Bahaeldeen Ghalayini menyebut serangan Israel merusak tangki nitrogen yang menyimpan embrio fertilisasi in vitro di kliniknya.

Ledakan seerangan Israel merusak tutup lima tangki nitrogen cair yang diletakkan di bangsal embriologi Klinik Al-Basma. Akibatnya, cairan yang melindungi spesimen reproduksi manusia menguap dan isinya mati.

"Kami tahu betapa berharganya 5.000 kehidupan ini, atau kehidupan potensial, bagi orang tua mereka, baik pada masa mendatang atau masa lalu," kata Ghalayini dikutip Al Jazeera, Rabu (17/4/2024).

Ghalayini menambahkan, setidaknya setengah pasangan yang menitipkan spesimen sperma atau sel telur di klinik tersebut tidak akan bisa memiliki keturunan.

"Semua kehidupan ini terbunuh atau direnggut, 5.000 kehidupan dalam satu serangan," katanya.

Sejak 7 Oktober 2023 lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat setidaknya 410 serangan ke fasilitas medis di Jalur Gaza.

Serangan Israel merusak hampir 100 fasilitas medis dan lebih dari 100 ambulans.

Sistem kesehatan di Gaza pun dilaporkan lumpuh akibat serangan dan blokade total Israel. Saat ini, hanya sekitar sepertiga dari 36 rumah sakit di Jalur Gaza yang masih berfungsi.

Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 33.899 orang di Jalur Gaza, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Lebih dari 76.664 orang juga terluka di Jalur Gaza.

Lebih dari 8.000 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.

Korban jiwa kemungkinan besar akan terus bertambah seiring agresi Israel yang masih berlangsung.

Pasukan Israel pun berniat melancarkan serangan darat ke Rafah, titik paling selatan di Jalur Gaza.