Korban Tewas Kebakaran Hutan di California Tambah Jadi 16 Orang

Los Angeles, MI - Kebakaran hutan di Los Angeles California memakan puluhan korban jiwa, hingga saat ini, korban tewas akibat kebakaran tersebut bertambah menjadi 16 orang. Petugas kebakaran terus berupaya memadamkan api.

Dilaporkan oleh AP pada Senin (13/1/2025), sedikitnya 16 korban jiwa dan banyak orang dilaporkan hilang. Para pejabat setempat memperkirakan jumlah korban masih akan terus bertambah seiring pencarian yang berlangsung.

Sheriff Los Angeles County Robert Luna mengatakan saat ini ada 12 orang hilang di zona Kebakaran Eaton dan empat orang hilang dari Kebakaran Palisades.

Hingga Minggu pagi, masih banyak laporan masuk. Saat ini para penyelidik sedang mencocokkan data-data tersebut. Namun, hingga kini tidak ada anak-anak dalam laporan korban yang hilang itu. Untuk 16 korban tewas, lima orang disebabkan oleh Kebakaran Palisades dan 11 orang akibat Kebakaran Eaton.

Para pejabat memperkirakan jumlah tersebut akan meningkat karena tim dengan anjing pelacak melakukan pencarian sistematis di lingkungan yang rata. Pihak berwenang telah mendirikan sebuah pusat pelaporan untuk warga.

Para pejabat juga sedang membangun database online untuk memungkinkan penduduk mengetahui rumah mereka rusak atau hancur. Sementara itu, Kepala Pemadam Kebakaran kota LA, Kristin Crowley mengimbau warga untuk menjauhi lingkungan yang hangus terbakar.

"Masih ada api aktif yang menyala di area Palisades, sehingga sangat, sangat berbahaya bagi masyarakat," ujar Crowley pada pengarahan hari Minggu. 

"Tidak ada listrik, tidak ada air, ada saluran gas yang rusak, dan kami memiliki struktur yang tidak stabil. Para penanggap pertama bekerja secepat mungkin untuk memastikan bahwa aman bagi Anda untuk kembali ke komunitas Anda," tambahnya.

Sementara, Layanan Cuaca Nasional mengeluarkan peringatan bahaya untuk kondisi kebakaran hutan tersebut hingga Rabu nanti.
 
Angin diprediksi berkecepatan 50 mph (80 km/jam) dan embusan angin di pegunungan yang mencapai 70 mph (113 km/jam). Ahli meteorologi layanan cuaca Rich Thompson menyebut hari yang paling berbahaya adalah hari Selasa.