Tak Habis Pikir! Pemerintahan Trump akan Cabut Visa Pelajar China di AS


Jakarta, MI - Pemerintahan Presiden Donald Trump berencana mencabut visa pelajar asal China yang sedang menempuh pendidikan di Amerika Serikat (AS).
Langkah agresif ini dilakukan Trump untuk menindak individu yang memiliki keterkaitan dengan Partai Komunis China atau yang belajar di bidang-bidang strategis.
Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengungkapkan bahwa pemerintah berencana merevisi syarat pengajuan visa bagi pelajar asal China dan Hong Kong.
Ia juga menambahkan bahwa pemantauan terhadap aktivitas media sosial pemohon visa akan ditingkatkan sebagai bagian dari langkah pengawasan yang lebih menyeluruh.
“Kami akan bekerja sama dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk mencabut visa mahasiswa China yang berisiko, dan memperketat pengawasan terhadap aplikasi visa dari RRT dan Hong Kong,” jelas Rubio dalam pernyataan tertulis, Rabu (28/5/2025).
Hubungan antara AS dan China memburuk imbas perang dagang dan retorika politik yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Sekitar 280 ribu pelajar China tercatat belajar di AS pada 2024 lalu. Mereka sempat menjadi kelompok mahasiswa internasional terbesar sebelum jumlahnya menurun imbas pembatasan era pandemi dan ketegangan diplomatik yang kian dalam.
Kini, pemerintah Trump juga memerintahkan seluruh kedutaan besar di dunia untuk menghentikan penjadwalan visa pelajar, sambil menyusun kebijakan baru terkait verifikasi latar belakang dan keterkaitan ideologis.
Tekanan Visa serta Dampaknya bagi Mahasiswa
Kebijakan ini membawa dampak signifikan bagi ribuan mahasiswa asal China. Banyak dari mereka kini menghadapi ketidakpastian terkait status visa, terpaksa menunda rencana studi, bahkan terancam dideportasi.
Beberapa mahasiswa juga kehilangan kesempatan untuk mengikuti wisuda atau melakukan perjalanan ke luar negeri.
Seorang mahasiswa magister berusia 22 tahun asal Shanghai yang menempuh studi di University of Pennsylvania, namun enggan disebut namanya mengungkapkan penyesalannya belajar di AS.
“Saya sudah menyesal belajar di AS,” kata dia, mengutip BBC.
Direktur Kantor Internasional Harvard, Maureen Martin, menyatakan dalam dokumen pengadilan bahwa pencabutan visa ini menimbulkan tekanan emosional besar bagi mahasiswa dan staf akademik.
Ia menyebutkan bahwa sebagian mahasiswa tengah berupaya mencari universitas pengganti, sementara yang lain diliputi ketakutan akan kemungkinan dipulangkan ke negara asal karena situasi konflik atau tekanan politik.
Topik:
amerika-serikat pelajar-cina donald-trump