Jabatan Eselon II Diisi Polisi, Komisioner KPK Tepuk Jidat
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
![Alexander Marwata Ogah Jadi Saksi Meringankan Firli Bahuri Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/127aba39-000e-4e1a-b4e1-3d98a20c1560.jpg)
Jakarta, MI - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mempertanyakan banyaknya jabatan eselon II pada lembaga antirasuah tersebut yang diisi anggota kepolisian. Padahal, kata dia, assesment atau seleksi untuk tiap jabatan tersebut diikuti banyak calon dari beberapa lembaga negara lainnya.
“Semuanya gagal di assessment, dan aspek yang membuat mereka gagal terkait dengan integritas, saya sampai tepuk jidat itu” kata Alexander di Sadjoe Cafe, Jumat (21/6/2024).
Dia mengklaim hanya mendapat penjelasan dari penyelenggara seleksi bahwa para calon lainnya memang tak lolos assesment. Hal ini terutama pada saat tes tentang integritas.
Bahkan, kata Alexander, pernah ada 15 mantan rekannya di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang ikut seleksi beberapa jabatan esselon II di KPK. Seluruh nama tersebut dinyatakan gugur karena dianggap bermasalah dari sisi integritas.
Padahal, menurut dia, BPKP sebenarnya telah memiliki sistem yang minim potensi tindak pidana korupsi. Para pejabat BPKP tak memiliki ruang untuk melakukan korupsi karena tak terlibat pada proses audit.
"Mereka bukan auditor, bukan memeriksa lagi, tapi rata-rata malah sebagian besar malah gagal di [tes] integrity itu” ujar Alexander. “Bagi saya itu, waduh, apa ya, sangat aneh.”
Dia mengklaim, pimpinan KPK tak bisa melakukan evaluasi dan koreksi pada proses assesment yang sudah terlanjur berjalan di lembaga antirasuah tersebut. Meski demikian, dia mengklaim, pimpinan telah berbicara dengan panitia seleksi calon pimpinan KPK untuk memasukkan masalah tersebut dalam proses seleksi mendatang.
Menurut dia, pimpinan KPK mendatang bisa melakukan pemeriksaan atau menanyakan kepada tim seleksi lelang jabatan ketika menggugurkan sejumlah nama potensial. Meski demikian, hal ini sebatas kontrol bukan menjadi bentuk intervensi lain.
“Ya harusnya dilihat dulu, barangkali mungkin taruh lah dipanggil asesornya, kenapa orang ini nggak lulus,” tandas dia.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono Dicecar KPK soal Aliran Dana Korupsi di PT Telkom Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai saksi, Jumat (26/7/2024) (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/menteri-kp-sakti-wahyu-trenggono-dicecar-kpk-soal-aliran-dana-korupsi-di-pt-telkom.webp)
Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono Dicecar KPK soal Aliran Dana Korupsi di PT Telkom
21 jam yang lalu
![15 Tersangka Pungli Rutan KPK Segera Dimejahijaukan, Berikut Rinciannya Para tersangka pungli di Rutan KPK (Foto: Dok MI/KPK)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/632d0cda-bfc3-44a1-9d21-3917b3ae7dd6.jpg)
15 Tersangka Pungli Rutan KPK Segera Dimejahijaukan, Berikut Rinciannya
26 Juli 2024 16:55 WIB
![KPK Periksa Eks Dirut Telkominfra Paruhum Natigor Sitorus, Telah Dicegah ke Luar Negeri? Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK RI (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/kpk-ri-13.webp)
KPK Periksa Eks Dirut Telkominfra Paruhum Natigor Sitorus, Telah Dicegah ke Luar Negeri?
26 Juli 2024 15:30 WIB