Dirut PLN Darmawan, Sempat Terseret Kasus 'Papa Minta Saham' hingga Didesak Diperiksa soal Dugaan Korupsi


Jakarta, MI - Darmawan Prasodjo, Direktur Utama (Diru) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sejak tahun 2021 pernah terseret dalam kasus “Papa Minta Saham” yang melibatkan yang melibatkan mantan Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha minyak Riza Chalid, serta Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, pada tahun 2015 lalu.
Nama Darmawan kala itu mencuat saat sedang menjabat sebagai Deputi I Kantor Staf Kepresidenan muncul dalam rekaman suara “Papa Minta Saham”. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Kejagung, didapatkan hasil bahwa Darmawan tidak ikut terseret dalam kasus ini.
Kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung (Kejagung) kerap didesak untuk melakukan pemeriksaan terhadap Darmawan Prasodjo selaku Dirut PT PLN.
Sebab, perusahaan pelat merah yang dikepalai Darmawan kerap bertanggung jawab atas beberapa kasus korupsi besar, sebut saja dugaan korupsi pengadaan tower transmisi PT PLN (Persero) pada 2016 yang sampai saat ini masih belum ditemukan tersangka utamanya. Selengkapnya di sini...
Diketahui bahwa Darmawan kembali ditunjuk untuk melanjutkan perannya sebagai Dirut perusahaan pelat merah tersebut per 14 November 2024.
Profil dan harta kekayaan
Nama lengkap: Darmawan Prasodjo
Nama panggilan: Darmo
Tempat, tanggal lahir: Magelang, 19 Oktober 1970
Zodiak: Libra
Agama: Islam
Orang tua: Brigadir Jenderal TNI (Hor) Purn Drs. Sadja Moeljoredjo (alm.) dan Sudarti Sadja
Pasangan: Diny Sandra Dewi (2006)
Anak-anak: Dylan, Dykstra, dan Dyandra
Media Sosial: Darmawan Prasodjo (LinkedIn)
Pekerjaan: Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Pendidikan:
SMA Negeri 1 Magelang
Tahun 1994: Texas A&M University, Amerika Serikat - S1, Bachelor of Computer Science
Tahun 2000: Texas A&M University, Amerika Serikat - S2, Master of Computer Science
Tahun 2011: Texas A&M University, kolaborasi dengan Duke University - S3, Doktor Ekonomi Terapan, Ekonomi Sumber Daya Alam
Darmawan Prasodjo merupakan pria kelahiran Magelang pada 19 Oktober 1970. Ia berasal dari keluarga yang cukup terpandang, karena ayahnya, Sadja Moeljoredjo (alm.) merupakan seorang Brigadir Jenderal TNI.
Setelah lulus dari SMA Negeri 1 Magelang, Darmawan langsung melanjutkan pendidikannya ke Amerika Serikat. Ia pun sempat bekerja di Amerika Serikat sebelum kembali ke tanah air dan merintis kariernya di PLN.
Darmawan Prasodjo dikenal sebagai Ekonom Energi yang berkarier di Amerika Serikat (AS) selama kurang lebih 15 tahun. Ia pun sempat menjadi konsultan-peneliti di Texas A&M University dan Duke University setelah lulus di perguruan tinggi tersebut.
Pada tahun 2012, Darmo kembali ke tanah air dan memulai kariernya dengan menjabat beberapa posisi, seperti: Direktur di Indonesia Center for Green Economy; Kepala Jurusan di Prodi Green Economy, Surya University tahun 2012-2013; Co-chair Post 2015 Millennium Development Goals 2013-2014; dan Presiden Komisaris Ametis Energi Nusantara 2013-2014.
Darmo juga sempat aktif sebagai politisi sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada tahun 2013. Bahkan, dia sempat menjadi calon legislatif PDI-P untuk Dapil Jateng V pada 2014. Namun, ia kalah dari Puan Maharani, Rahmad Handoyo, dan Aria Bima.
Pada tahun 2015, Darmo sempat diminta untuk menggantikan posisi Puan dalam Komisi VII DPR RI, setelah Puan ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, tapi ia menolak tawaran tersebut. Setelah itu, Darmawan dipercaya untuk menempati kursi Deputi I Bidang Pengendalian, Pembangunan, Monitoring, serta Evaluasi Program Prioritas di Kantor Staf Presiden pada periode 2015-2019.
Memasuki tahun 2019, Darmawan diangkat menjadi Wakil Direktur Utama PT PLN Persero melalui Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-325/MBU/12/2019, tanggal 23 Desember 2019.
Kariernya di PT PLN begitu cemerlang hingga ia diangkat lagi menjadi Direktur Utama perusahaan pelat merah tersebut pada 6 Desember 2021 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-389/MBU/12/2021.
Namun sebagai pejabat tinggi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Darmawan diwajibkan untuk melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara berkala. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terakhirnya, Darmawan Prasodjo diketahui memiliki kekayaan sebesar Rp70,9 miliar per 31 Desember 2023.
Berikut adalah rincian kekayaan Darmawan Prasodjo:
Tanah dan bangunan: Rp31.232.500.000.
Alat transportasi dan mesin: Rp1.226.500.000.
Harta bergerak lainnya: Rp135.000.000.
Surat berharga: Rp19.440.000.000
Kas dan setara kas: Rp20.789.739.446
Harta lainnya: Rp35.000.000.
Utang: Rp1.921.387.780.
Total kekayaan bersih: Rp70.937.351.686.
Topik:
PLN Papa Minta Saham Darmawan Prasodjo Dirut PLN Darmawan PrasodjoBerita Sebelumnya
Apakah Korupsi PLN Bisa Kalahkan Pertamina?
Berita Selanjutnya
KPK Apresiasi MA Tolak Kasasi Syahrul Yasin Limpo
Berita Terkait

Dirut PLN Darmawan Prasodjo Diduga Lakukan Abuse of Power Melaui Praktik Rombak Petinggi Anak Perusahaan dan Sub Holding
22 September 2025 13:16 WIB

Dugaan Monopoli dan Markup Rp45 M, PLN dan PT Serambi Gayo Sentosa akan Dilaporkan ke KPK dan Kejagung
19 September 2025 07:46 WIB

BUMN dan BPK Didesak Audit Anggaran Jasa Hukum PLN oleh Legal and Human Capital
19 September 2025 01:30 WIB

APH Didesak Usut Dugaan Markup Anggaran Bantuan Hukum di PT PLN Belasan Miliar Rupiah
18 September 2025 21:44 WIB