Pantas Dirut Bank BJB Dicopot, Beri Pinjaman ke Sritex Rp 662 Miliar hingga Terseret Korupsi Dana Iklan!


Jakarta, MI - Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB Yuddy Renaldi, telah dicopot per tanggal 7 Maret 2025 lalu.
Sekretaris Perusahaan Bank BJB, Ayi Subarna, menegaskan bahwa pencopotan tersebut menindaklanjuti Memo Dewan Komisaris Perseroan Nomor 10048/DIR-DKO/M/2025 tanggal 6 Maret 2025 perihal Keputusan Komite Nominasi dan Remunerasi.
"Maka dengan ini kami sampaikan bahwa Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan memutuskan untuk membebastugaskan Sdr. Yuddy Renaldi dari tugas dan jabatan sebagai Direktur Utama Perseroan," kata Ayi dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (11/3/2025).
Terkait pencopotan Yuddy Renaldi dari jabatan Dirut BJBR, Ayi menjelaskan bahwa kegiatan usaha, operasional dan layanan Perseroan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Sebelumnya, Yuddy Renaldi telah mengajukan pengunduran diri dari kursi Dirut di tengah penyelidikan kasus dugaan korupsi penggelembungan dana iklan BJBR yang sedang diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bank BJB dalam keterbukaan informasi pada 4 Maret 2025, mengungkapkan bahwa Yuddy mundur karena alasan pribadi. “Pengunduran diri tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan alasan pribadi,” tulis Ayi Subarna dalam keterangan resmi.
Di sisi lain, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) dan memulai penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi di lingkungan Bank BJB. "Ya, kami sudah menerbitkan surat penyidikan," kata Ketua KPK Setyo Budiyanto di Jakarta, pada Rabu (3/3/2025).
Setyo mengatakan, KPK juga menjalin koordinasi terkait dugaan korupsi tersebut jika sudah ada aparat penegak hukum (APH) yang telah terlebih dulu menangani kasus yang sama.
Kasus yang diselidiki KPK di Bank BJB itu terkait dugaan penggelembungan anggaran iklan Bank BJB periode 2021-2023. KPK menduga ada markup dana iklan sampai Rp200 miliar yang diduga mengalir ke sejumlah pihak. Saat ini KPK sudah menetapkan 5 tersangka dari pihak penyelenggara negara dan swasta.
Beri pinjaman ke Sritex Rp 662 miliar
Saat ramai isu dugaan korupsi dan pencopotan Dirut, Bank BJB atau BJBR ternyata diketahui sempat mengucurkan pinjaman ke PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex yang kini telah pailit dan tutup.
Sebagaimana diketahui, kolapsnya raksasa tekstil terbesar di Asia Tenggara itu ternyata meninggalkan jejak utang yang sangat besar.
Berdasarkan Informasi Kepailitan Tim Kurator Sritex, Bank BJB masuk sebagai daftar kreditor konkuren yang mengajukan tagihan piutang sebesar Rp661.993.682.961,00 atau Rp662 miliar ke Sritex.
Sayangnya, maka tagihan sebesar Rp662 miliar yang diajukan itu akan terancam sulit dibayarkan oleh Sritex bahkan terancam hangus. Sebab, kreditor konkuren hanya akan menerima pelunasan akhir setelah kreditor preferen dan kreditor separatis terlunasi.
Sebagai informasi tambahan, Tim Kurator mencatat Sritex memiliki utang mencapai Rp29,88 triliun, dengan rincian Tagihan Kreditor Preferen (mewakili 349 kreditor) sebesar Rp619,59 miliar, Tagihan Kreditor Separatis (mewakili 21 kreditor) senilai Rp919,77 miliar, dan Tagihan Kreditor Konkuren (mewakili 89 krediitor) sebesar Rp28,34 triliun.
Topik:
Bank BJBBerita Terkait

Bank BJB Bersama Pemkot Bekasi Launching Program KUR Dorong UMKM
29 September 2025 17:34 WIB

KPK Soal Jadwal Pemanggilan Ridwan Kamil Terkait Kasus Pengadaan Iklan BJB: Secepatnya
16 September 2025 19:04 WIB

KPK: Uang Lisa Mariana dari Ridwan Kamil Hasil Korupsi Iklan Bank BJB
11 September 2025 22:10 WIB

KPK Dalami Dugaan Aliran Uang Korupsi BJB dari Ridwan Kamil ke Lisa Mariana
11 September 2025 19:11 WIB