Honesti Tinggalkan Rasuah Bio Farma


MANTAN Direktur Utama (Dirut) PT Bio Farma, Honesti Basyir, telah diperiksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung pada dua pekan lalu. Informasi yang beredar bahwa pemeriksaan itu soal kasus dugaan rasuah pengadaan vaksin Covid-19 di PT Bio Farma. Ada juga yang menyebutkan soal alat tes antigen bekas hingga pengadaan obat.
Lantas mengapa Kejari Bandung yang mengusut kasus dugaan rasuah di PT Bio Farma? Tak lain, adalah Bio Farma merupakan badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat dan satu-satunya produsen vaksin lokal di Indonesia, yang memproduksi vaksin dan serum untuk mendukung imunisasi di Indonesia dan negara-negara lain.
Udai diperiksanya Honesti Basyir, kini muncul pertanyaan, apakah ada indikasi tanggung jawab yang lebih luas dalam kasus ini atau justru penyelidikan mengarah pada dugaan lain yang belum terungkap ke publik.
Kendati, Kejari Bandung akan terus memberikan pembaruan terkait perkembangan penyelidikan serta memastikan bahwa setiap langkah yang diambil didasarkan pada fakta dan bukti yang valid.
Meskin demikian, pada biasanya pengungkapan kasus dugaan rasuah tak terlepas daripada temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga aduan masyasarakat ke aparat penegak hukum (APH).
BPK sempat mencatat adanya temuan yang berpotensi merugikan PT Bio Farma ihwal tidak optimalnya penjualan vaksin Covid-19 dalam program Vaksinasi Gotong Royong (VGR).
Vaksinasi Gotong Royong sendiri merupakan program yang dijalankan pemerintah dengan menyebar vaksin Covid-19 dengan biaya yang ditanggung oleh perusahaan atau badan usaha. Namun, penyalurannya disebut tak optimal imbas dari perubahan kebijakan terkait vaksinasi gratis yang ditanggung pemerintah.
"Target penjualan vaksinasi Gotong Royong (VGR) untuk COVID-19 sebanyak 7,5 juta dosis oleh PT Bio Farma tidak tercapai, karena adanya perubahan kebijakan vaksin gratis dari pemerintah yang mengakibatkan VGR tidak diminati dan skema pendistribusian VGR ditunda," seperti dikutip dari Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2023, Kamis (7/12/2023).
Menurut audit BPK, hingga 30 November 2022, terdapat VGR yang belum terdistribusi sebanyak 3.208.542 dosis. Bilainya ditarsir sebesar Rp 525,18 miliar yang hampir melewati batas kedaluwarsa di tahun 2023.
"Akibatnya, persediaan VGR yang kedaluwarsa tahun 2023 berpotensi membebani keuangan PT Bio Farma minimal sebesar Rp 525,18 miliar," seperti dikutip monitorindonesia.com, Minggu (18/5/2025).
Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan Direksi PT Bio Farma agar berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian BUMN untuk melakukan upaya-upaya yang optimal dalam memastikan adanya penyerapan VGR dengan memperhatikan masa kedaluwarsa vaksin tersebut dalam rangka meminimalkan terjadinya kerugian perusahaan.
Adapun vaksinasi gotong royong adalah pelaksanaan vaksinasi bagi pegawai, keluarga, dan individu terkait lainnya dalam keluarga yang pendanaannya dibebankan kepada badan hukum badan usaha terkait.
Vaksin yang didistribusikan oleh Bio Farma ini berjenis Sinopharm. Ketentuannya, untuk setiap penyuntikan yang dilakukan, perusahaan akan dikenakan biaya sebesar Rp 188.984.
Menyoal temuan BPK itu, Corporate Secretary Bio Farma Arie Genipa Suhendi menyebut, pihaknya telah mendistribusikan VGR sebanyak 7,46 juta dosis atau 99,51% dari jumlah pembelian awal 7,5 juta dosis hingga Juli 2023.
“Adapun, stok VGR sebanyak 3.208.542 dosis seperti yang dimuat dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) Tahun 2023 BPK adalah stok yang tercatat per November 2022,” kata Arie pada Desember 2024 silam.
Dalam mendistribusikan sisa vaksin tersebut, pihaknya telah berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Langkah ini sekaligus sebagai tindak lanjut dari rekomendasi BPK.
Vaksinasi gotong royong adalah pelaksanaan vaksinasi bagi pegawai, keluarga, dan individu terkait lainnya dalam keluarga yang pendanaannya dibebankan kepada badan hukum badan usaha terkait.
Vaksin yang didistribusikan oleh Bio Farma ini berjenis Sinopharm. Ketentuannya, untuk setiap penyuntikan yang dilakukan, perusahaan akan dikenakan biaya sebesar Rp 188.984.
Apakah penyelidikan menyoal rasuah pengadaan vaksin?
Menurut Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bandung, Irfan Wibowo, penyelidikan kasus dugaan korupsi di Bio Farma masih berlangsung.
Pun pihaknya sudah memeriksa puluhan saksi termasuk Honesti Basyir. "Inisial nama (HB) tersebut sudah hadir untuk kami mintai keterangan," kata Irfan pekan lalu.
Saat ini masih tahap penyelidikan dalam rangka pengumpulan barang bukti, data serta keterangan. Kasus dugaan rasuah tersebut hingga kini belum dinaikkan statusnya ke tingkat penyidikan. "Dapat saya sampaikan, penanganannya (pengusutan) masih dalam tahap penyelidikan ya, bukan tahap penyidikan," tegas Irfan.
Tak menutup kemungkinan Honesti bakal kembali dipanggil untuk dimintai keterangan. Di sisi lain, Irfan mengaku kurang mengetahui sudah berapa kali tim penyelidik memanggil Honesti terkait kasus tersebut. "Terkait proses penanganannya sampai dengan saat ini masih berjalan," jelasnya.
Untuk teknis proses penanganan kasus tersebut, Irfan menyarankan menanyakan kepada jajarannya. "Teknis detail ke Kasi Pidsus (Kasi Pidana Khusus) ya. (Kasus ini) Masih tahap penyelidikan ya bukan penyidikan," kata Irfan.
Sementara Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Kota Bandung, Ridha Nurul Ihsan, membenarkan bahwa Honesti Basyir telah dipanggil sebagai saksi untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi di PT Bio Farma. "Ya benar yang bersangkutan (HB) telah dimintai keterangan," kata Ridha.
Ridha menyampaikan, kasus dugaan korupsi di Bio Farma itu hingga saat ini masih dilakukan penyelidikan dan pengumpulan data (puldata) dan bahan keterangan sebelum dinaikan ke tingkat penyidikan. "Sampai dengan saat ini kami masih melakukan puldata dan pulbaket," tegasnya.
Saat disinggung soal waktu pemeriksaan HB terkait tanggal berapa, Ridha mengaku tidak mengingat alias lupa. Karena harus melihat terlebih dahulu berita acara pemeriksaan di kantor Kejari Kota Bandung. "Pastinya harus di lihat dulu berita acaranya di kantor," jelas Ridha.
Soal pengusutan kasus dan temuan BPK itu, Honesti Basyir hingga tenggat berita ini diterbitkan belum memberikan respons atas konfirmasi Monitorindonesia.com.
Siapa Honesti?
Honesti kini digadang-gadang calon Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Telkom) Tbk. (TLKM). Honesti Basyir menjadi Dirut Bio Farma tahun 2019 melalui Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-203/MBU/09/2019.
Ketika memimpin holding BUMN Farmasi Bio Farma, terjadi Covid-19. Bahkan tepat pada 27 April 2021, sempat terjadi penggerebekan Laboratorium Rapid Antigen Kimia Farma, Lantai M di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara oleh anggota Dirkrimsus Polda Sumut.
Kasus rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu itu berbuntut panjang, sampai pemecatan seluruh direksi PT Kimia Farma Diagnostik.
Business Manager Unit Bisnis Sumatera I PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) Wilayah Medan dan Aceh, Picandi Mascojaya bahkan telah divonis 10 tahun penjara dalam kasus tersebut.
Picandi terbukti memperoleh keuntungan Rp2.236.640.000 dengan memerintahkan karyawan menggunakan swab antigen bekas di Bandara Kualanamu Deliserdang, Sumut.
Empat anak buahnya juga dijatuhi hukuman bervariasi, antara lain Sepipa Razi dan Depi Jaya masing-masing divonis 2,6 tahun penjara. Kemudian Marzuki dan Renaldio masing-masing divonis 5 tahun penjara.
Lain itu, Honesti Basyir tercatat alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1992 dan Sekolah Tinggi Manajemen Bandung tahun 2004. Ia memang sudah malang melintang menduduki jabatan strategis di perusahaan BUMN.
Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk pada 20 April 2017.
Selain itu, beberapa posisi strategis juga sempat dijabat di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), di antaranya sebagai Plt Direktur Enterprise & Business Service, Direktur Wholesale & International Service, Direktur Keuangan, dan Vice President of Strategic Business Development.
Pada 2023, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. mengangkat Honesti Basyir sebagai Direktur Group Business Development.
Perpindahan Honesti dari perusahaan BUMN ke perusahaan lain menyedot perhatian publik. Bahkan hampir tiap kali pemegang saham perusahaan BUMN melakukan perombakan direksi, nama Honesti Basyir kerap muncul. Yang terakhir ia diangkat sebagai Direktur Group Business Development Telkom Indonesia.
Kini Honesti Basyir dilirik bakal jadi calon Dirut PT Telkom Indonesia menggantikan Ririek Adriansyah yang sudah bertahun-tahun di Telkom. Diketahui, perusahaan pelat merah tersebut dijadwalkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 yang akan dilaksanakan 27 Mei 2025 nanti.
Honesti Basyir salah satu nama yang digadang-gadang jadi nomor satu di Telkom itu. Lainnya adalah Dirut Telkom. Ririek Adriansyah, Dirut Telkom saat ini, Sekjen Kementerian Komunikasi dan Digital Ismail, dan Direktur Keuangan Telkom Heri Supriadi.
Topik:
Bio Farma Korupsi Bio Farma Telkom Kejari BandungBerita Terkait

Gandeng Pandawara, Telkom Gelar River Clean Up di Sungai Cioray Bandung
25 September 2025 17:19 WIB

Pemulihan SKKL Sorong - Merauke: Saat Ini Kapal Perbaikan Telah Memasuki Perairan Wakatobi Menuju Titik Gangguan
23 Agustus 2025 02:38 WIB

Pelatihan Pengunaan AI "Empowering MSMSe With AI" oleh Telkom Bantu Pelaku UMKM Solo
5 Agustus 2025 14:28 WIB