Pasar Lesu, 45.000 Unit Apartemen di Jakarta Tak Laku

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 1 Juli 2025 11:12 WIB
45.000 Unit Apartemen di Jakarta Tak Terjual (Foto: Ist)
45.000 Unit Apartemen di Jakarta Tak Terjual (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Pasar apartemen strata title di Jakarta tengah menghadapi tekanan serius. Dari total pasokan sekitar 259.000 unit, sebanyak 45.000 unit masih belum terserap pasar, menandakan kondisi oversupply yang cukup mencemaskan bagi pelaku industri properti.

Data terbaru menunjukkan penjualan apartemen di Ibu Kota hanya mencapai 185 unit sepanjang tahun berjalan, angka yang terbilang sangat rendah jika dibandingkan dengan ketersediaan unit yang ada.

Martin Samuel Hutapea dari Research Leads Property Service Indonesia menjelaskan bahwa para pengembang saat ini memilih menahan kenaikan harga sebagai strategi untuk mendorong minat pembeli. 

Rata-rata harga apartemen di Jakarta tercatat berada di angka Rp27,5 juta per meter persegi, hanya mengalami kenaikan tipis sebesar 1% dibandingkan kuartal pertama 2024. Tingkat penyerapan pasar secara keseluruhan mencapai 83%.  

Pasar apartemen Jakarta terbagi menjadi dua wilayah utama dengan karakteristik berbeda. Kawasan Central Business District (CBD) menyumbang 21% pasokan dengan harga rata-rata Rp57,7 juta per meter persegi, namun pertumbuhan harganya stagnan di 0,3%. 

Sementara kawasan di luar CBD mendominasi 79% pasokan dengan harga lebih terjangkau Rp26 juta per meter persegi dan pertumbuhan harga 1%.  

Generasi Milenial dan Generasi Z menjadi target utama pembeli apartemen tipe studio hingga 2 kamar tidur, terutama yang dekat dengan transportasi umum dan pusat bisnis. 

Menariknya, justru segmen apartemen mewah dengan 3 hingga 4 kamar tidur mencatatkan permintaan tertinggi. Unit-unit ini banyak diminati oleh Generasi Baby Boomers dan Generasi X yang mengutamakan gaya hidup premium.  

Fenomena ini menandakan bahwa meski pasar secara keseluruhan sedang lesu, masih terdapat ceruk pasar dengan daya beli yang kuat. 

Oleh karena itu, pengembang dituntut untuk lebih jeli dalam menyasar pasar dan menyesuaikan produk yang ditawarkan untuk mengatasi kelebihan pasokan yang terjadi saat ini.

Topik:

apartemen jakarta harga-apartemen-jakarta