Pramono: Banyak Siswa Minta Pindah usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 16 November 2025 15:39 WIB
SMAN 72 Jakarta (Foto: Dok MI)
SMAN 72 Jakarta (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku terkejut setelah menerima laporan bahwa banyak siswa SMAN 72 Jakarta ingin pindah sekolah pasca-insiden ledakan yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut. Informasi itu ia dapatkan langsung dari Kepala SMAN 72 Jakarta.

"Memang yang saya kaget, Bu kepala sekolah juga menyampaikan ada beberapa siswa yang trauma. Karena trauma minta pindah sekolah," ujar Pramono di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (16/11/2025).

Terlepas dari itu, Pramono menyerahkan sepenuhnya kepada pihak SMAN 72 Jakarta untuk menentukan kapan kegiatan belajar-mengajar (KBM) tatap muka dapat kembali dilaksanakan. Ia menyebut pihak sekolah sudah berdialog dengan para guru dan siswa untuk menilai kesiapan seluruh pihak.

"Saya sampaikan kepada Ibu kepala sekolah, kalau memang Senin besok sudah siap silakan dibuka, tapi kalau belum siap jangan dipaksakan," ucap Pramono.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Jakarta memutuskan seluruh siswa SMAN 72 menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) setelah ledakan yang terjadi pada Jumat (7/11/2025). 

“Kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan secara daring (online) mulai Senin, 10 November 2025, hingga kondisi sekolah dinyatakan dapat digunakan kembali,” kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, Minggu (9/11/2025).

Ia menambahkan, kegiatan pembelajaran selama masa PJJ akan difokuskan pada upaya pemulihan serta penyiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah.

Topik:

pramono-anung ledakan-di-sman-72-jakarta