Puan Maharani akan Gelar Rapat Lintas Komisi Bahas Soal Polemik Pagar Laut Misterius

Mohammad Mufti
Mohammad Mufti
Diperbarui 21 Januari 2025 16:26 WIB
Foto: Antaranews
Foto: Antaranews

Jakarta, MI - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Puan Maharani menanggapi pemasangan pagar laut misterius yang terbentang sepanjang 30,16 kilometer di kawasan laut Tangerang, Banten.

Puan mengatakan, akan segera menggelar rapat lintas komisi DPR untuk membahas terkait polemik pagar laut misterius tersebut. 

"Sama juga nanti komisi terkait seperti Komisi IV yang akan melakukan, menindaklanjuti pagar laut dengan hal itu,” kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat (21/1/2024).

Sementara itu, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) telah menjadwalkan pemanggilan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Teronggono, pada Rabu (22/1/2024).

Jadwal pemanggilan Menteri KKP itu untuk membahas perihal pagar misterius yang membentang sepanjang 30,16 kilometer di kawasan laut pesisir Tangerang, Banten.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi VI DPR RI, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

"Kami rencananya besok akam ketemu dengan Kementerian Kelautan Perikanan, rencananya, jadi kalau mereka tidak ada sidang kabinet kemungkinan besok," ujarnya. 

Titiek mengatakan, pagar laut yang sudah menjadi polemik selama satu bulan ini sudah terlalu lama berlarut-larut. Ia pun mendesak agar pemerintah segera mencari tahu siapa dalang dibalik pemasangan tersebut.

"Ini sudah lama, sebulan ya masa enggak dapet-dapet. Siapa sih yang bikin 30 kilometer loh itu sama dengan separoh Jagorawi, itu pagarnya adanya di laut bukan di daratan kan susah bikinnya," ucapnya. 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali bersepakat untuk membongkar pagar laut sepanjang 30 KM di Tangerang, Banten.

Keduanya sempat berseteru karena berbeda pendapat soal pembongkaran tersebut. 

TNI AL yang mulanya membongkar secara bertahap pagar laut itu tidak mendapatkan restu dari Menteri KKP. Kini pihaknya bersama dengan Wakil Menteri KKP Didit Herdiawan akan melakukan langkah pembongkaran dengan jajaran TNI AL.

"Kita berkoordinasi dengan kepala staf Angkatan Laut beserta jajaran. Saya dan Pak Wamen dalam rangka mengevaluasi terhadap apa yang sekarang ini menjadi isu ramai itu adalah terkait pagar laut," kata Trenggono dalam keterangannya, Jakarta, Senin (20/1/2025).

Ia mengungkapkan, pembongkaran bakal dilakukan usai evaluasi final yang dijadwalkan pada Rabu (22/1/2025). 

"Jadi kita akan memberikan batasan waktu sampai dengan besok Rabu pagi kami akan rapat lalu siangnya kami akan melakukan pembongkaran," kata dia.

Sementara itu, Ali mengatakan pihaknya bakal melaksanakan perintah Presiden Prabowo Subianto untuk membantu masyarakat khususnya nelayan yang kesulitan.

"Pagi ini kami bersama Pak menteri dan Pak Wamen melaksanakan evaluasi bagaimana cara yang baik, yang aman, yang cepat dan praktis untuk bisa mempercepat membantu kesulitan masyarakat nelayan karena itu instruksi dari bapak presiden TNI harus bisa membantu kesulitan masyarakat," jelasnya.

Topik:

Pagar laut misterius Polemik pagar laut Puan Maharani Ketua DPR RI Komisi IV DPR Pembongkaran pagar laut