Serangga dan Ulat Jadi Perbincangan, Kepala BGN Tegaskan Bukan Standar Menu MBG

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 28 Januari 2025 07:29 WIB
Makan Bergizi Gratis (Foto: Ist)
Makan Bergizi Gratis (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengklarifikasi bahwa hingga saat ini pihaknya tidak memiliki rencana untuk menggunakan serangga atau ulat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan menjelaskan bahwa serangga dan ulat hanya disebutkan sebagai contoh dalam upaya memperkenalkan konsep menu berbasis potensi sumber daya lokal dan kesukaan daerah.

"Bada Gizi Nasional tidak menetapkan standar menu nasional, tapi standar komposisi gizi sehingga masing masing SPPG bisa memanfaatkan potensi sumber daya lokal dan juga kesukaan daerah masing-masing. Makanya tiap SPPG wajib ada ahli gizi," katanya, Senin (27/1/2025).

Dadan juga menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan fasilitas jika ada permintaan khusus dari masyarakat lokal untuk memasukkan serangga atau ulat ke dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerahnya. Ia memberikan contoh beberapa daerah yang sudah terbiasa mengonsumsi serangga sebagai bagian dari pola makan mereka.

"Di beberapa daerah seperti Gunung Kidul, masyarakatnya mengonsumsi belalang dan kepompong ulat jati, sebagian Papua yang mengkonsumsi, ulat sagu, bisa jadi bagian protein," tutur Dadan.

Topik:

makan-bergizi-gratis bgn dadan-hindayana