Puan Maharani Terima Sekjen PKV To Lam, Bahas Penguatan Kerja Sama Indonesia-Vietnam


Jakarta, MI - Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut kedatangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Dalam pertemuan ini, keduanya membahas berbagai aspek hubungan bilateral, termasuk warisan kedekatan antara pendiri kedua negara, Sukarno dan Ho Chi Minh.
Saat tiba di Gedung Nusantara, To Lam langsung menandatangani piagam kehadiran.
Ia datang didampingi sejumlah pejabat Vietnam, seperti Sekretaris Komite Partai Kota Ho Chi Minh Nguyen Van Nen, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Bui Thanh Son, serta beberapa menteri dan pejabat tinggi lainnya.
“Atas nama DPR RI, saya menyampaikan selamat datang kepada Yang Mulia Bapak To Lam di Kompleks Parlemen Jakarta,” kata Puan dalam sambutannya.
To Lam, yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden Vietnam, kini memimpin PKV setelah terpilih sebagai Sekjen pada Agustus 2024 menggantikan Nguyen Phu Trong yang wafat.
Dalam pertemuan tersebut, ia menekankan pentingnya hubungan erat Indonesia-Vietnam yang telah terjalin sejak era Sukarno dan Ho Chi Minh.
"Hubungan ini dimulai dengan modal yang sangat baik, yaitu kedekatan antara dua founding fathers, Presiden Sukarno dan Presiden Ho Chi Minh," ujar Puan dalam konferensi pers usai pertemuan.
Puan menegaskan bahwa DPR RI berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan Vietnam di berbagai sektor, termasuk ekonomi, perdagangan, dan hubungan antar masyarakat.
“Kami siap bekerja sama dengan National Assembly Vietnam untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, serta hubungan antarwarga kedua negara,” ungkapnya.
Selain itu, Puan juga membuka peluang kerja sama antara partai politik di Indonesia dengan PKV.
“Saya membuka pintu bagi kerja sama antar partai politik. Di DPR RI ada delapan partai yang siap bersinergi dengan partai di Vietnam,” tuturnya.
Kunjungan To Lam ke Indonesia sekaligus menandai 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam. Ia juga telah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka sehari sebelumnya.
“Saya berharap dalam 70 tahun ke depan, hubungan kedua negara akan semakin erat, berkembang pesat, dan saling melengkapi,” kata Puan.
Ia juga menyoroti kesamaan visi Indonesia dan Vietnam dalam mencapai status negara maju pada tahun 2045.
“Indonesia punya visi ‘Indonesia Emas 2045’, sementara Vietnam juga menargetkan menjadi negara maju di tahun 2045. Karenanya, mari kita bekerja bersama untuk mencapai tujuan mulia ini,” ajaknya.
Dalam pertemuan tersebut, Puan turut mendukung kesepakatan Indonesia-Vietnam Comprehensive Strategic Partnership (CSP) yang baru disetujui sehari sebelumnya.
“Kesepakatan ini diharapkan bisa menghasilkan kerja sama konkret yang bermanfaat bagi rakyat kedua negara,” jelasnya.
Selain membahas hubungan bilateral, pertemuan ini juga menyinggung pentingnya soliditas ASEAN di tengah dinamika global.
“Dunia sedang menghadapi berbagai tantangan, termasuk konflik dan perang. Soliditas ASEAN harus diperkuat agar kita bisa menghadapi tantangan bersama,” tegas Puan.
Sebagai langkah konkret, DPR RI telah membentuk Group Kerja Sama Bilateral Indonesia-Vietnam (GKSB) periode 2024-2029 untuk memperkuat kemitraan parlemen kedua negara.
“DPR RI siap mendukung kerja sama bilateral. Permasalahan global tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah, parlemen juga harus berperan,” ujarnya.
Ia mendorong kerja sama konkret yang memberikan manfaat langsung bagi rakyat, seperti di sektor pertanian, perikanan, dan UMKM.
“Parlemen kedua negara harus memprioritaskan kerja sama yang berdampak nyata bagi masyarakat,” tambahnya. ***
Topik:
Ketua DPR Partai Komunis VietnamBerita Sebelumnya
Bukan Main! Segini Harta Eks Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution
Berita Selanjutnya
Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 100 Miliar per Sekolah Rakyat
Berita Terkait

KKB serang Warga Sipil di Yahukimo, Puan: Mencederai Rasa Kemanusiaan
25 Maret 2025 11:25 WIB

Puan Maharani Desak Pemecatan AKBP Fajar Widyadharma, Pelaku Kekerasan Seksual Anak
17 Maret 2025 17:18 WIB