Kata Istana soal Usul Pengangkatan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 21 April 2025 18:55 WIB
Menteri Sekertaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi (Foto: Ist)
Menteri Sekertaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi (Foto: Ist)

Jakarta, MI- Menteri Sekertaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan bahwa pihak Istana tidak merasa keberatan dengan usul Kementerian Sosial (Kemensos) terkait dengan pengangkatan Presiden ke-2 RI, Soeharto menjadi pahlawan nasional.

Menurut Prasetyo, bahwa sudah sewajarnya mantan-mantan presiden terdahulu mendapatkan penghormatan atas jasa-jasanya dari negara.

"Kalau berkenaan dengan usulan ya, usulan dari Kementerian Sosial terhadap Presiden Soeharto, saya kira kalau kami merasa bahwa apa salahnya juga?," kata Prasetyo, Senin (21/4/2025).

"Menurut kami, mantan-mantan Presiden itu sudah sewajarnya untuk kita mendapatkan penghormatan dari bangsa dan negara kita," lanjutnya.

Prasetyo mengatakan bahwa Presiden Prabowo selalu menyampaikan peran-peran serta jasa para pemimipin terdahulu dalam membangun bangsa dan negara.

"Sebagaimana Bapak Presiden selalu menyampaikan bahwa kita itu bisa sampai di sini kan karena prestasi para pendahulu-pendahulu kita. Mulai dari Bung karno dengan segala dinamika dan permasalahan yang dihadapi masing-masing, kemudian Pak Harto, Pak Habibi, dan seterusnya, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, Pak Jokowi," jelasnya.

Ia menyebut bahwa menjadi pemimpin suatu bangsa bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi Indonesia mempunyai jumlah penduduk terbesar keempat di dunia.

Prasetyo kembali mengatakan bahwa pihak istana tidak merasa keberatan atau mempersalahkan usul pengangkatan Presiden ke-2 RI, Soeharto sebagai pahlawan nasional.

"Semua punya jasa. Tidak mudah menjadi Presiden dengan jumlah penduduk yang demikian besar. Permasalahan-permasalahan yang selalu muncul dihadapi itu tidak ketahui. Jadi menurut saya tidak ada masalah. Tapi kita belum membahas itu secara khusus," ungkapnya.

Terkait dengan anggapan bahwa Soeharto tidak memenuhi syarat untuk diangkat menjadi pahlawan nasional karena berbagai kontroversinya ketika menjabat sebagai Presiden, menurut Prasety, setiap pemimpin pasti memiliki kekurangannya masing-masing.

"Ya ini tinggal tergantung versinya yang mana. Kalau ada masalah pasti semua kita ini kan tidak ada juga yang sempurna. Pasti kita ini ada kekurangan," tuturnya.

"Tapi sekali lagi yang tadi saya sampaikan, semangatnya pun Bapak Presiden bukan di situ. Semangatnya kita itu adalah kita itu harus terus menghargai, menghargai, memberikan penghormatan apalagi kepada para Presiden kita," ujarnya.

Topik:

Istana Mensesneg Prasetyo Hadi Soeharto