Besok, Prabowo Buka Konferensi ke-19 Parlemen OKI di Gedung DPR

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 13 Mei 2025 15:18 WIB
Presiden Prabowo Subianto [Foto: Ist]
Presiden Prabowo Subianto [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Presiden Prabowo Subianto bakal membuka Konferensi ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Parliamentary Union of the OIC (PUIC) 2025 di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR, Mardani Ali Sera mengatakan Prabowo sudah mengonfirmasi hadir dalam pembukaan, yang berlangsung mulai pukul 19.30 WIB dan akan didampingi oleh Ketua DPR Puan Maharani.

“Pak Prabowo insyaallah confirm akan hadir, tentu ditemani oleh Mbak Puan sebagai tuan rumah," kata Mardani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/5/2025).

Kehadiran Prabowo bersama dengan Puan, akan menegaskan pesan Indonesia merupakan negara yang mampu menjadi jembatan, untuk negara-negara di dunia.

"Message-nya sama, Indonesia siap untuk jadi negara yang menjadi jembatan bagi semuanya, menuju kemakmuran yang sama, perdamaian bersama," ujarnya.

Dalam pembukaan Konferensi Parlemen OKI tersebut, kata dia, akan ditegaskan pula tentang tema utama yang diusung, yakni "Good Governance and Strong Institution".

"Mbak Puan dan nanti Pak Prabowo saat pembukaan akan men-stressing ulang tentang Good Governance and Strong Institution ini," ungkapnya.

Tema tersebut dimaksudkan, untuk mendorong negara anggota OKI memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dan institusi kuat, demi terciptanya perbaikan sosial hingga ekonomi.

"Mulai dari diri sendiri, dari mana? Tata kelola yang baik, akuntabilitas, transparansi, dan strong institution, institusi yang bisa dipercaya karena institusi ini tidak ada korupsi, tidak ada fraud, institusi yang betul-betul melayani," jelasnya.

Mardani menambahkan, tata kelola pemerintahan yang baik dan institusi kuat merupakan aspek mendasar, dalam menghadapi dinamika eksternal wilayah.

"Jangan cuma nyalahin Amerika, jangan cuma nyalahin orang-orang lain, jangan nyalahin Barat, jangan! Kadang-kadang masalahnya ada pada kita (negara masing-masing). Kita belum punya tata kelola pemerintahan yang baik, kita belum punya institusi yang dipercaya," ungkapnya.

Menurutnya, permasalah tersebut membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum baik. 

“Transparansi akuntabilitas belum baik, masyarakat miskin belum terlayani, pendidikan kita belum berkualitas," tandasnya.

Konferensi ke-19 Parlemen OKI di Jakarta berlangsung pada 12 hingga 15 Mei 2025. Konferensi ini bertepatan dengan peringatan ke-25 tahun (silver jubilee) PUIC sejak didirikan pada 1999. 

Sidang ini dihadiri 450 delegasi parlemen negara-negara OKI dari 38 negara, termasuk 10 negara observer.

Topik:

Prabowo Konferensi Parlemen OKI Gedung DPR