Greenpeace soal Bahlil Sebut Tambang Nikel Tak Ganggu Kawasan Wisata di Raja Ampat: Jangan Menyesatkan!

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 8 Juni 2025 15:56 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Foto: Ist)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Foto: Ist)

Jakarta, MI- Greenpeace Indonesia memberikan tanggapan terhadap pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menyebut bahwa aktifitas pertambangangan di Pulau Gag tidak mengganggu kawasan pariwisata utama di Raja Ampat.

Kawasan wisata yang dimaksud Bahlil adalah Pulau Paynemo, Bahlil mengatakan bahwa Pulau Gag yang menjadi lokasi pertambangan nikel berjarak 30-40 kilometr dari Pulau Piaynemo yang merupakan destinasi wisata di kawasan Raja Ampat

"Saya sering di Raja Ampat, (jarak) Pulau Piaynemo dan Pulau Gag itu kurang lebih sekitar 30 km sampai 40 km," kata Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Menanggapai pernyataan tersebut, Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Rio Rompas menilai bahwa pernyataan Bahlil tersebut dapat menyesatkan opini publik. Ia mengatakan bahwa seluruh pulau yang ada di kawasan Raja Ampat merupakan penopang dari keanekaragaman ekosistem di kawasan tersebut.

"Jangan menyesatkan. Wilayah ekosistem Raja Ampat itu satu kesatuan utuh, itu bukan hanya dilihat dari jarak pulau-pulau, tetapi biodiversitasnya itu saling berkaitan," kata Rio Rompas, Sabtu (7/6/2026).

Rompas mengatakan bahwa kerusakan pada salah satu pulau akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayati di kawasan Raja Ampat secara keseluruhan.

Ia menegaskan bahwa kawasan Raja Ampat merupakan habitat dari 75 persen terumbu karang dunia dengan kenaekaraaman hayati laut yang tinggi. Maka dari itu aktifitas pertambangan yang ada di pulau-pulau di kawasan Raja Ampat dapat mengancam ekosistem dan kelestarian alam.  

"Habitat-habitat yang ada di situ, adalah mahkota dari koral dari triangle secara global di dunia," jelasnya.

Rio mengatakan, meskipun Pulau Gag tidak masuk mejadi bagian dari pulau-pulau wisata yang ada di kawasan Raja Ampat, namun pulau tersebut tetap menjadi satu kesatuan dalam ruang lingkup ekologi Raja Ampat.

Rio juga menyoroti Pulau Kawe yang masuk dalam kawasan Global Geopark UNESCO namun kini menjadi wilayah pertambangan.

"Wilayah itu masuk Global Geopark UNESCO, meski di Gag itu tidak masuk tapi menjadi satu kesatuan," ujarnya.

Topik:

Greenpeace Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tambang Nikel Raja Ampat