Intip Gaji Tina Talisa sebagai Komisaris Pertamina Patra Niaga (PPN)

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 14 Juli 2025 11:48 WIB
Komisaris PT Pertamina Patra Niaga, Tina Talisa (Foto: Instagram)
Komisaris PT Pertamina Patra Niaga, Tina Talisa (Foto: Instagram)

Jakarta, MI - Tina Talisa, kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, namanya masuk dalam jajaran komisaris PT Pertamina Patra Niaga (PPN), anak usaha Pertamina yang bergerak di sektor niaga dan distribusi BBM.

Penunjukan Tina diumumkan resmi pada Kamis (10/7/2025), bersamaan dengan perombakan manajemen di tubuh PPN. Selain Tina, posisi komisaris juga diisi oleh Ferry Joko Juliantono, Wakil Menteri Koperasi sekaligus politisi dari Partai Gerindra.

Perubahan ini dilakukan di tengah upaya perusahaan meningkatkan efisiensi dan memperkuat peran strategisnya dalam mendistribusikan energi di seluruh Indonesia. 

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari berharap jajaran baru dapat mendorong peningkatan kinerja. Terutama menjalankan tugas pemerintah.

Seiring dengan penunjukan Tina Talisa sebagai komisaris, sorotan publik juga mengarah pada besaran gaji dan kompensasi yang diterima jajaran manajemen PPN. Mengacu pada laporan keuangan 2023, total kompensasi untuk direksi dan komisaris mencapai sekitar Rp312 miliar.

Jika diperkirakan, dari tujuh komisaris dan tujuh direksi tahun itu bisa menerima hingga Rp21,8 miliar per tahun. Namun angka ini bersifat estimasi dan bergantung pada posisi, masa jabatan, serta kinerja individu.

Ketentuan penggajian di lingkungan BUMN seperti PPN diatur melalui Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-13/MBU/09/2021. Komponen penghasilan terdiri dari honorarium, tunjangan, fasilitas, hingga insentif berbasis kinerja.

Sebelum ditunjuk sebagai Komisaris PPN, Tina Talisa lebih dulu dikenal publik lewat kiprahnya di dunia media. Meski berlatar belakang pendidikan sebagai dokter gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Tina memilih meniti karier di industri jurnalistik dan komunikasi.

Perjalanan profesionalnya dimulai sebagai pembaca berita di TVRI Bandung pada 2003–2004. Setelah itu, ia menjabat sebagai associate producer di Trans TV selama tiga tahun, lalu melanjutkan kariernya sebagai produser di tvOne dari 2007 hingga 2011.

Tina juga sempat menempati posisi manajer Indosiar tahun 2011-2014, dan vp sales marketing arah.com pada tahun 2016. Saat pemilu pemilihan presiden 2019, ia menjadi Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.

Pada 2020, Tina dipercaya menjabat sebagai Staf Khusus merangkap Juru Bicara di Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Di posisi itu, ia berperan aktif dalam promosi penanaman modal dan penguatan narasi strategis kementerian.

Karier politiknya semakin menanjak saat pada akhir 2024 ia ditunjuk sebagai Staf Khusus Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Di posisi ini, Tina diberi mandat untuk menangani berbagai isu prioritas seperti pengembangan UMKM, digitalisasi, stunting, ekonomi, dan keuangan syariah.

Topik:

komisaris-ppn tina-talisa gaji-komisaris-ppn