Usman Hamid Tantang Istana Buktikan Pernyataan Presiden Prabowo soal Gerakan 'Indonesia Gelap' Dibiayai Koruptor

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 23 Juli 2025 19:42 WIB
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI- Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid menyoroti pernyataan Presiden Prabowo yang menyebut bahwa aksi unjuk rasa bertajuk 'Indonesia Gelap' dibiayai oleh koruptor.

Menurutnya, pernyataan tentang aksi unjuk rasa Indonesia Gelap yang disampaikan Presiden Prabowo dalam acara penutupan Kongres PSI tersebut merupakan pernyataan yang tidak kredibel.

"Pernyataan Presiden Prabowo di dalam acara PSI tentang tuduhan gerakan Indonesia Gelap didanai koruptor, itu pernyataan yang tidak kredibel, tidak didasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan," kata Usman, dikutip pada Rabu (23/7/2025).

Usman menantang pihak Istana untuk membuktikan kebenaran dari pernyataan Presiden Prabowo yang mengatakan bahwa gerakan Indonesia Gelap tersebut dibiayai oleh koruptor. 

"Saya sendiri menantang Mabes TNI dan juga Istana untuk membuktikan apa benar memang 'Indonesia Gelap' itu didalangi atau didanai oleh koruptor," tegasnya

Menurut Usman, pernyataan tersebut telah merendahkan gerakan yang dibangun oleh mahasiswa dan masyarakat sipil. 

"Saya kira itu suatu pernyataan yang merendahkan gerakan mahasiswa, merendahkan gerakan sipil di Indonesia yang sudah berkali-kali menyuarakan protesnya," tuturnya. 

Lebih lanjut, Usman menilai bahwa gerakan Indonesia Gelap, Reformasi Dikorupsi, hingga Peringatan Darurat yang digaungkan sebelumnya merupakan gerakan murni yang dibangun oleh para mahasiswa dan organisasi masyarakat sipil sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. 

Sebelumnya, Presiden Prabowo mengungkap adanya usaha-usaha yang dilakukan pihak-pihak tertentu melalui media sosial (medsos) yang ditujukan untuk menghidupkan rasa pesimisme terhadap masyarakat akan masa depan bangsa Indonesia. 

"Memang ada usaha, menggunakan teknologi, menggunakan uang, menggunakan sosmed, membayar pakar-pakar, nyinyir, menghidupkan pesimisme," kata Prabowo di acara penutupan Kongres PSI, Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025)

Menurutnya, ada orang-orang yang berperan sebagai orang pintar atau tokoh intelektual namun hanya menebarkan sikap pesimisme kepada masyarakat. 

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyinggung aksi unjuk rasa bertajuk 'Indonesia Gelap' dan narasi 'Kabur Aja Dulu' yang sempat ramai menjadi topik perbincangan di media sosial. 

"Indonesia gelap, kabur aja deh. Kabur aja lo, emang gampang lo diluar negeri?," tuturnya.

Menurut Prabowo, gerakan-gerakan yang sempat ramai digaungkan di jagat media sosial tersebut merupakan rekayasa yang dibuat oleh pihak-pihak yang ingin situasi Indonesia selalu gaduh. 

"Dan ternyata memang ini adalah rekayasa, ini dibuat-buat, ini dibayar. Oleh siapa?, oleh mereka-mereka yang ingin Indonesia selalu gaduh, Indonesia selalu miskin. Koruptor-koruptor itu yang biayai demo-demo itu. Indonesia gelap, sorry ye, Indonesia cerah. Masa depan Indonesia cerah," ujar Prabowo. 

Topik:

Amnesty International Indonesia Usman Hamid Gerakan Indonesia Gelap Presiden Prabowo