Fraksi Gerindra Minta Maaf, Sepakat Penghentian Tunjangan Anggota DPR

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 31 Agustus 2025 08:21 WIB
Ketua Fraksi Gerindra, Budisatrio Djiwandono (Foto: Dok MI)
Ketua Fraksi Gerindra, Budisatrio Djiwandono (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Fraksi Partai Gerindra di DPR RI menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa maupun luka dalam rangkaian aksi demonstrasi yang melanda sejumlah kota di Indonesia.

Ketua Fraksi Gerindra, Budisatrio Djiwandono, menegaskan bahwa insiden tersebut harus menjadi peringatan serius bagi pemerintah dan parlemen agar lebih responsif terhadap suara publik.

“Atas nama pribadi dan Fraksi Gerindra, saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban, baik di Jakarta, Makassar, maupun di kota-kota lainnya. Jatuhnya korban dalam insiden demonstrasi ini bukan hanya menjadi duka bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga duka bagi kita semua sebagai sebuah bangsa,” kata Budisatrio dalam keterangan resmi, Sabtu (30/8/2025).

Dalam keterangannya, Budisatrio menegaskan Fraksi Gerindra siap meninjau ulang sekaligus menghentikan tunjangan anggota DPR yang dinilai tidak sesuai dengan rasa keadilan masyarakat.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila kinerja Fraksi Gerindra selama ini dirasakan belum optimal dalam menampung aspirasi rakyat.

Selain itu, Gerindra melarang seluruh anggota fraksinya melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

Budisatrio menekankan bahwa seluruh anggota DPR dari Fraksi Gerindra diminta untuk tetap berada di Indonesia untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan di tengah gelombang kritik terhadap DPR dan elite politik, menyusul demonstrasi yang berakhir ricuh di beberapa daerah, yang menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan fasilitas umum.

Topik:

demo-dpr gerindra tunjangan-rumah