Purbaya Yudhi Disebut Lengserkan Agen CIA yang Nyamar jadi Menteri

Jakarta, MI - Purbaya Yudhi Sadewa disebut melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar jadu Menteri di Indonesia. Hal itu sebagaimana dalam unggahan akun yang diduga milik sang putra, Yudo Sadewa (Yudo Achilles Sadewa), di media sosial.

Dia seakan menyindir mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. "Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar menjadi menteri," demikian bunyi salah satu tangkapan layar yang beredar dikutip Selasa (9/9/2025).

Atas unggahan ini, banyak yang menilai Yudo memiliki perilaku yang bermasalah. Akun-akun media sosial bahkan membandingkan tindakannya dengan kasus Mario Dandy, yang sebelumnya viral karena memamerkan kekayaan orang tuanya.

Publik lantas membandingkan Yudo dengan Mario Dandy yang identik dengan 'anak pejabat songong'. "Mirip Mario Dandy," tulis salah satu akun netizen, yang secara tidak langsung memberikan label negatif pada reputasi Yudo sebagai putra pejabat baru.

Setelah unggahan tersebut viral, akun Instagram Yudo dengan nama pengguna @yvdos4dewa yang saat itu memiliki 83 ribu pengikut, mendadak lenyap.

Meskipun demikian, Yudo diketahui masih memiliki akun lain, yaitu @yudosadewa, yang kini telah diatur menjadi akun pribadi (private) dan tidak dapat diakses publik.

Selain menyindir Sri Mulyani, Yudo juga sempat mengekspresikan kegembiraannya atas pencapaian sang ayah. "Alhamdulilah ayah jadi Menteri," tulisnya. 

Ironisnya, kontroversi yang diciptakan sang putra ini viral setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ini berniat meminta masukan pada Sri Mulyani. Setelah pelantikannya, mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini justru mengungkapkan niatnya untuk terlebih dahulu meminta wejangan dari Sri Mulyani Indrawati sebelum resmi menjalani serah terima jabatan.

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (8/9/2025) sore.

Purbaya sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ia diangkat sebagai Kepala LPS melalui Keputusan Presiden RI Nomor 58/M Tahun 2020 pada 3 September 2020.

Mengutip laman resmi LPS, Purbaya menempuh pendidikan sarjana di jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia kemudian meraih gelar Master of Science (MSc) dan doktor di bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.

Karier birokrasi Purbaya cukup panjang. Ia pernah menduduki sejumlah posisi strategis, antara lain:

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenko Maritim dan Investasi (2018–2020)
Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Maritim (2016–2018)
Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Polhukam (2015–2016)
Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden (2015)
Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Perekonomian (2010–2014)
Baca Juga: Prabowo Reshuffle Kabinet Merah Putih di 5 Kementerian, Ada Kemenkeu-Kemenpora

Selain itu, ia juga aktif sebagai Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010–2014), Wakil Ketua Satgas Debottlenecking di Kemenko Perekonomian (2016–sekarang), Anggota Dewan Pertimbangan Kadin, hingga Anggota Indonesia Economic Forum.

Sebelum terjun ke pemerintahan, Purbaya memulai karier sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989–1994). 

Ia juga lama berkiprah di Danareksa, mulai dari Senior Economist, Chief Economist, hingga Direktur Utama Danareksa Securities dan Anggota Direksi PT Danareksa (Persero).

Dengan latar belakang panjang di sektor keuangan, riset, dan pemerintahan, Purbaya dipercaya Presiden Prabowo untuk mengemban amanah sebagai bendahara negara.