Meski Sudah Pensiun, Eks Wadirut Bio Farma Soleh Diduga Direkrut sebagai Executive Advisor Hubungan dan Kerja Sama Internasional, Honor Rp 125 Juta per Bulan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 18 Oktober 2025 2 jam yang lalu
Wakil Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi saat konferensi media di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Wakil Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi saat konferensi media di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (1/11/2024).

Jakarta, MI - Meski sudah pensiun pada 4 September 2025 lalu, mantan Wakil Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Soleh Udin Al Ayubi direkrut sebagai Executive Advisor Hubungan dan Kerja Sama Internasional. 

Honor Soleh pun diperkirakan sebesar Rp 125 juta per bulan. Dalam hal atau melampaui honor staf ahli sebagaimana ditetapkan dalam Surat Edaran Menteri BUMN tentang Staf Ahli Bagi Direksi BUMN pada 2020.

Dalam salinan surat perjanjian kerja sama antara Bio Farma dan Soleh perekrutan itu terjadi pada 10 September 2025 atau enam hari setelah Soleh pensiun. 

Perjanjian itu terjadi antara Direktur Human Capital Bio Farma dan Soleh. Bahwa Bio Farma memerlukan tenaga kemitraan yang memiliki kemampuan untuk menunjang pekerjaan sebagai executive advisor bidang hubungan dan kerja sama internasional. 

Meski Sudah Pensiun, Eks Wadirut Bio Farma Soleh Diduga Direkrut sebagai Executive Advisor Hubungan dan Kerja Sama Internasional, Honor Rp 125 Juta per Bulan

Maka dari itu, Soleh dalam perjanjian ini memiliki tugas memberikan masukan kepada Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya ketika merancang, membangun, dan mengelola hubungan dan kerja sama internasional, khususnya GAVI, DCVMN, Unicef, Gates Foundation, Novo Nordisk, MSD, dan partner lain. 

Salah satu pasal dalam perjanjian tersebut menyebutkan Soleh mendapatkan honorarium Rp 125 juta per bulan. Honor tersebut dibayarkan pada setiap akhir bulan.

Adapun jumlah honorarium ini di atas ketentuan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: SE-9/MBU/08/2020 tentang Staf Ahli Bagi Direksi BUMN. Dalam surat tersebut, BUMN mematok honorarium staf tenaga ahli sebesar Rp 50 juta per bulan serta tidak diperkenankan menerima penghasilan lain.

Meski Sudah Pensiun, Eks Wadirut Bio Farma Soleh Diduga Direkrut sebagai Executive Advisor Hubungan dan Kerja Sama Internasional, Honor Rp 125 Juta per Bulan

“Penghasilan yang diterima Staf Ahli berupa honorarium yang ditetapkan oleh Direksi dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan dibatasi sebesar-besarnya Rp50.000.000,00 per bulan serta tidak diperkenankan menerima penghasilan lain selain honorarium tersebut,” demikian bunyi SE BUMN yang ditetapkan pada 3 Agustus 2020 silam.

Pengurus baru Bio Farma

PT Bio Farma (Persero), induk Holding BUMN Farmasi telah mengumumkan perubahan susunan pengurus perusahaan pada Senin, 8 September 2025. 

Penetapan ini didasarkan pada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Direktur Utama PT Danantara Asset Management (Persero) selaku pemegang saham pada 4 September 2025.

Dalam susunan pengurus yang baru, nama Soleh Ayubi selaku Wakil Direktur Utama tidak ada. Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya kini dibantu lima direktur. 

Vice President Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto menjelaskan, pergantian pengurus Bio Farma murni karena berakhirnya masa jabatan Wakil Direktur Utama Soleh Udin Al Ayubi.

"Bapak Soleh pertama kali diangkat sebagai Direktur pada 2020," kata Bambang.

Menurut Bambang, pergantian pengurus merupakan proses normal tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang berlaku, bukan akibat isu dugaan permasalahan hukum di anak usaha.

Bio Farma tetap berkomitmen menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, memperkuat peran Holding BUMN Farmasi, serta mendukung penuh proses hukum yang saat ini sedang berlangsung di anak usaha.

Dengan perubahan ini, berikut adalah susunan pengurus PT Bio Farma (Persero) yang baru. 

Dewan Direksi
Direktur Utama : Shadiq Akasya
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: I.G.N Suharta Wijaya
Direktur Produksi & Supply Chain: Sri Harsi Teteki
Direktur Human Capital: Iin Susanti
Direktur Sales: Kamelia Faisal
Direktur Riset & Pengembangan: Yuliana Indriati

Dewan Komisaris
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Tugas Ratmono
Komisaris Independen: Batara Imanuel Sirait
Komisaris Independen: Nizar Yamanie
Komisaris: Roni Dwi Susanto
Komisaris: Didik Kusnaini
Komisaris: Relly Reagen
Komisaris: Pritta Basuki

Menyoal pemberitaan ini, Monitorindonesia.com kesulitan mengonfirmasi Dirut Bio Farma Shadiq Akasya, sebab diduga kerap memblokir WhatsAap jurnalis Monitorindonesia.com.

Sementara tim Humas Bio Farma Yuni Miyansari dan Zaki Zakaria tidak menjawab konfirmasi Monitorindonesia.com sejak Jumat (17/10/2025) hingga detik ini.

Topik:

Bio Farma PT Bio Farma