Tinjau Area Proyek Pembangunan Wisata Eiger Camp, Dedi Mulyadi: Nanti Mau Saya Teliti kenapa Izinnya Keluar

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 29 Maret 2025 21:32 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat meninjau area proyek pembangunan wisata Eiger Camp di kaki Gunung Burangrang, Kabupaten Bandung Barat. (Foto: Tangkapan layar)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat meninjau area proyek pembangunan wisata Eiger Camp di kaki Gunung Burangrang, Kabupaten Bandung Barat. (Foto: Tangkapan layar)

Bandung, MI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meninjau area kaki Gunung Burangrang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang dijadikan lahan proyek pembangunan wisata Eiger Camp.

"Ini saya sudah berada di posisi kaki Gunung Burangrang (Kabupaten Bandung Barat), dan sebagian wilayah Tangkuban Parahu," kata Dedi Mulyadi dikutip dari akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71 pada Sabtu (29/3/2025) malam.

"Ini area dikelola oleh PT Eiger mungkin KSO dari PTPN, dan sudah berdiri bangunan rangka baja, dan ini sudah ditutup oleh satuan polisi pamong praja (Satpol-PP) Provinsi Jawa Barat, dan yang menjadi problem pasti izinnya sudah keluar, nanti mau saya teliti kenapa izinnya keluar," ungkapnya.

Ia pun mempertanyakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat yang memberikan izin terhadap proyek pembangunan wisata Eiger Camp tersebut.

"Kenapa Pemerintah Kabupaten Bandung Barat memberikan izin? Padahal situ Lembang itu area yang sakral bagi latihannya Kopasus. Jadi daerah ini semestinya tidak berubah, dia harus menjadi pohon-pohon hutan yang lebat karena ini kakinya," ujarnya.

Menurutnya, kebijakan yang salah dan tata yang salah mengakibatkan pola pembangunan dan pengembangan wisata yang tidak karu-karuan.

"Iya kebijakan-kebijakan yang salah, tata ruang yang salah telah mengakibatkan pola pembangunan dan pengembangan wisata yang tidak karu-karuan," ujarnya.

"Kemudian mengancam ekosistem, kemudian juga mengancam lingkungan, dan mungkin juga akan menimbulkan bencana karena ini di kaki gunung," sambungnya.

Hal tersebut, kata Dedi, selain mengakibatkan kerusakan terhadap alam, juga merugikan pengusaha.

"Tetapi juga sikap seperti ini merugikan pengusaha juga karena pengusahanya sudah dikasih izin pada akhirnya harus ditutup karena izinnya tidak teliti, tidak diteliti dengan baik," ujarnya.***

Topik:

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi